
HIMBAUAN – Gelaran akbar UFC 322 yang diselenggarakan di Madison Square Garden, Amerika Serikat, pada Minggu, 16 November 2025, menyuguhkan serangkaian drama yang memukau. Dari kericuhan di tepi oktagon yang melibatkan tim Khabib Nurmagomedov hingga pertarungan-pertarungan krusial di kartu utama, para penggemar disuguhi tontonan yang tak terlupakan. Puncaknya, aksi eksplosif mantan tentara Prancis, Benoit Saint Denis, yang berhasil mencetak kemenangan sensasional, serta kejutan pahit berupa kekalahan yang harus diterima oleh eks juara kelas welter, Leon Edwards.
Sebelum tirai utama pertarungan resmi dibuka, sebuah insiden yang mencuri perhatian sempat memanaskan suasana di tepi arena oktagon. Kericuhan tersebut, sebagaimana dilansir Juara.net dari MMA Junkie, dipicu oleh konfrontasi sengit antara petarung kontroversial, Dillon Danis, dengan beberapa anggota tim Khabib Nurmagomedov, termasuk Abubakar Nurmagomedov. Situasi sempat memanas, namun berkat kesigapan petugas keamanan, kericuhan tersebut berhasil diredam dengan cepat, memastikan jalannya duel-duel berikutnya tidak terganggu.
Setelah tensi di luar oktagon mereda, panggung utama akhirnya siap untuk memamerkan aksi-aksi terbaik dari para petarung dunia. Duel pembuka kartu utama mempertemukan jagoan asal Prancis yang dikenal agresif, Benoit Saint Denis, dengan petarung tangguh, Beneil Dariush. Wasit kondang, Herb Dean, tak perlu berlama-lama memimpin jalannya bentrokan ini, karena sebuah momen epik segera tercipta.
Hanya dalam waktu 16 detik sejak bel ronde pertama dibunyikan, Saint Denis berhasil melumpuhkan lawannya dengan KO brutal. Namun, di balik kemenangan kilat yang mencengangkan itu, tersimpan kisah dramatis. Mantan tentara Prancis tersebut sejatinya sempat berada dalam situasi berbahaya. Beberapa saat sebelum melancarkan serangan penentu, ia sempat menerima tendangan keras ke arah kaki dari Dariush. Sepakan mematikan itu nyaris membuatnya kehilangan keseimbangan, bahkan hampir saja terjatuh di kanvas, mengubah jalannya pertarungan secara drastis.
Hasil UFC 322 – KO Ngeri Jagoan yang Ngaku Bisa Habisi Khamzat Chimaev
Namun, dari kondisi genting itulah muncul kekuatan luar biasa dari Saint Denis. Dengan refleks dan ketepatan yang mengagumkan, ia berhasil melancarkan pukulan dahsyat yang telak mendarat ke arah Dariush. Bogem mentah tersebut sontak membuat Dariush terhempas dan terjatuh dengan wajah lebih dahulu menyentuh kanvas, mengakhiri pertarungan secara instan dan dramatis. Kemenangan ini menegaskan reputasi Saint Denis sebagai salah satu petarung paling berbahaya di divisinya, sekaligus mengirimkan pesan kuat kepada para pesaingnya.
Selepas KO spektakuler dari Saint Denis, sorotan kemudian beralih ke pertarungan dari kelas welter yang dinanti-nantikan. Mantan juara divisi, Leon Edwards, dijadwalkan menghadapi petarung muda berpotensi, Carlos Prates. Pertarungan ini menjadi sangat krusial bagi Edwards, yang kala itu tengah menghadapi tren buruk dalam kariernya. Ia telah menelan dua kekalahan beruntun, dengan kekalahan terakhir diderita dari Sean Brady pada bulan Maret sebelumnya, membuat tekanan besar berada di pundaknya.
Berbeda dengan duel kilat antara Saint Denis dan Dariush, pertarungan kelas welter ini dimulai dengan tempo yang relatif lambat. Kedua jagoan memulai duel dengan saling melancarkan tendangan ke arah kaki, mencoba mencari celah dan mengukur kekuatan lawan. Namun, di sisa waktu kurang dari dua menit pada ronde pertama, Edwards mulai menunjukkan kehebatannya sebagai mantan juara. Ia berhasil melakukan bantingan dan menciptakan situasi clinch yang kuat di pagar oktagon, mendominasi posisi.
Komentator UFC Sebut Petarung Ini Bisa Lampaui Amanda Nunes soal Status GOAT
Meskipun sempat keluar dari tekanan, Prates kembali dibanting oleh Edwards. Dengan cerdik, Edwards berhasil mengambil punggung lawannya dan berusaha keras mencari celah untuk mengalungkan kuncian ke leher. Namun, Prates menunjukkan ketahanan luar biasa dan berhasil bertahan hingga ronde pertama usai, menolak untuk menyerah. Para penonton pun menantikan kelanjutan duel yang diperkirakan akan berlangsung sengit.
Namun, situasi di ronde kedua tiba-tiba berubah drastis dan mengejutkan. Prates, yang sepanjang ronde pertama terus-menerus tertekan dan nyaris saja dikunci, mendadak menemukan momen krusial. Dengan sebuah pukulan lurus yang presisi dan tak terduga, Carlos Prates berhasil meng-KO Leon Edwards. Kekalahan ini tidak hanya memperpanjang rentetan kekalahan Edwards, tetapi juga menjadi salah satu kejutan terbesar dalam gelaran UFC 322, membuktikan bahwa dalam dunia pertarungan, setiap detik bisa membawa perubahan tak terduga.


