HIMBAUAN.COM, LOMBOK BARAT Di balik indahnya pantai-pantai Lombok Barat, Sekotong menyimpan luka yang tak terlihat: tambang emas ilegal yang terus menggila. Aktivitas ini bukan hanya sekadar pelanggaran hukum—ia adalah simbol ketimpangan, ketidakadilan, dan kelalaian sistemik.
Tambang atau Jerat?
Banyak melihat tambang emas liar sebagai “peluang ekonomi”. Tapi mari jujur
- Siapa yang untung sebenarnya?
- Siapa yang menanggung kerusakan lingkungan dan sosial?
- Apakah emas lebih berharga dari nyawa dan masa depan generasi Lombok?
Masyarakat miskin dijadikan pion dalam permainan besar yang penuh risiko. Tanpa perlindungan hukum, tanpa alat memadai, tanpa pendidikan tentang dampak merkuri. Ini bukan tambang—ini perangkap.
Hancur Perlahan, Tak Terlihat Sekarang
🔸 Hutan Sekotong makin gundul.
🔸 Sungai-sungai berubah keruh.
🔸 Merkuri mencemari tanah dan air.
Kerusakan ini tak bisa dibalik dengan sebatang bibit atau CSR seremonial. Perlu intervensi nyata, bukan basa-basi pejabat.
Banyak Mati yang Tak Masuk Berita
Ledakan tambang. Longsor. Keracunan.
Berapa banyak korban yang tidak pernah diberitakan media?
Nyawa mereka dilupakan karena “tidak legal”? Ini bentuk dehumanisasi dalam diam.
Siapa Bertanggung Jawab?
Pemerintah tahu, tapi terlalu banyak kompromi.
Penegakan hukum tumpul ke atas, tajam ke bawah.
Aktivis dibungkam, wartawan diancam, masyarakat dibiarkan menambang karena “tidak ada pilihan lain”.
Solusi Nyata, Bukan Basa-Basi
- Moratorium aktivitas tambang ilegal secara total.
- Alihkan tenaga kerja ke sektor lain (pertanian modern, ekowisata).
- Pendidikan masyarakat tentang bahaya lingkungan dan kesehatan.
- Audit menyeluruh atas perusahaan dan aktor yang bermain di balik layar.
📌 Fakta Singkat Sekotong
Aspek | Informasi |
---|---|
Lokasi | Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, NTB |
Jenis Tambang | Tambang emas ilegal tanpa izin resmi |
Dampak | Kerusakan lingkungan, kematian warga, konflik sosial |
Bahan Kimia | Merkuri (beracun dan merusak sistem saraf) |
Sumber : Detik.com