HIMBAUAN – MANCHESTER, KOMPAS.TV – Satu tahun penuh dinamika telah berlalu sejak Manchester United, klub berjuluk “Setan Merah,” mengambil langkah berani dengan menunjuk Ruben Amorim sebagai pelatih kepala. Tepat pada Sabtu, 1 November 2025, menandai momen krusial tersebut, Amorim akan memimpin pertandingan ke-53 United. Laga penting ini akan tersaji saat mereka bertandang ke markas Nottingham Forest di The City Ground, sebuah pertandingan yang berpotensi mengukir sejarah kecil bagi sang pelatih Portugal: empat kemenangan beruntun, pencapaian yang belum pernah ia raih sejak hari pertamanya duduk di kursi manajer.
Periode 12 bulan di bawah kepemimpinan Amorim memang bak roller coaster emosi. Ia menghadapi pasang surut yang cukup ekstrem, menguji ketabahan dan filosofi kepelatihannya. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, angin segar mulai berembus di Old Trafford. Performa Manchester United menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan, memicu optimisme di kalangan pendukung setia. Tiga kemenangan beruntun yang impresif atas Sunderland, rival sengit Liverpool, dan Brighton sukses mengangkat mereka kembali ke posisi enam besar Liga Inggris—sebuah pencapaian yang terakhir kali diraih pada April 2024.
Kebangkitan gemilang ini tidak hanya mengembalikan United ke jalur persaingan, tetapi juga mengantar nama Amorim masuk dalam daftar nominasi prestisius Premier League Manager of the Month. Kendati demikian, di balik semua capaian positif tersebut, Amorim dengan rendah hati mengakui bahwa perjalanan setahun ini lebih banyak memberinya pelajaran berharga ketimbang sekadar deretan kemenangan. Baginya, setiap tantangan adalah proses pendewasaan.
Belajar dari Tekanan dan Kekalahan
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan MUTV, Ruben Amorim dengan tegas menyatakan bahwa tekanan justru menjadi komponen integral dan esensial dalam proses pembelajarannya sebagai seorang pelatih profesional. Ia melihat tekanan sebagai guru terbaik yang membentuk karakternya.
“Sepanjang karier saya sebagai pelatih, sebagian besar waktu saya dihabiskan untuk meraih kemenangan,” ujar Amorim kepada jurnalis MUTV, Mark Sullivan, sebagaimana dikutip dari laman resmi Manchester United. “Ketika Anda berada dalam tren kemenangan, sangat mudah untuk bersikeras bahwa Anda setia pada ide-ide Anda. Namun, sesungguhnya, pembelajaran paling mendalam baru terjadi ketika Anda mengalami kekalahan—terutama saat berada di bawah tekanan berat. Saya menemukan bahwa justru pada saat-saat tekanan itulah, keyakinan saya terhadap metode yang saya terapkan semakin menguat dan tak tergoyahkan.”
Pelatih berusia 40 tahun itu juga menekankan bahwa dukungan tak henti dari jajaran manajemen klub serta para pendukung setia menjadi faktor krusial yang mampu menjaga moral dan kepercayaan diri tim di tengah badai. “Sangat penting untuk merasakan dukungan penuh dari semua elemen di klub, terutama dari para suporter yang selalu hadir. Mereka memberikan keyakinan dan energi kepada kami untuk terus melangkah maju dan berjuang,” tambahnya.
Momentum Positif yang Ingin Dipertahankan
Amorim mengakui bahwa rentetan kemenangan membawa atmosfer kerja yang jauh lebih baik dan kondusif di dalam tim. Namun, ia mengingatkan agar euforia tidak lantas membuat para pemain lengah dan kehilangan fokus. Prinsipnya sederhana: kesuksesan hari ini harus menjadi motivasi, bukan alasan untuk bersantai.
“Situasinya kini terasa berbeda. Ketika Anda berhasil memenangkan pertandingan, suasana kerja menjadi lebih baik, ada kegembiraan yang melingkupi, dan Anda merasa senang berada di lingkungan ini,” lanjutnya. “Ada kebahagiaan saat menghabiskan waktu bersama rekan satu tim, jadi memang ada perbedaan yang signifikan. Kami sepenuhnya memahami hal itu, tetapi kami harus segera mengalihkan fokus pada pertandingan berikutnya, karena esensi dari segalanya adalah pertandingan selanjutnya.”
Amorim menegaskan bahwa meskipun momentum positif sangat dihargai, keberlanjutannya adalah prioritas utama. “Jauh lebih baik bekerja dalam kondisi seperti ini, tetapi kami ingin terus mempertahankan performa ini. Untuk mewujudkannya, kami hanya punya satu pilihan: terus memenangkan setiap pertandingan yang ada,” tegas Amorim.
Pelatih berkebangsaan Portugal itu mengungkapkan kebahagiaannya melihat antusiasme tinggi yang ditunjukkan para pemain sepanjang pekan latihan menjelang duel kontra Nottingham Forest. Energi positif terpancar jelas di sesi latihan. “Selama seminggu ini, saya sama sekali tidak merasakan adanya suasana ‘kita sudah memenangkan beberapa pertandingan, mari kita bersantai’, justru sebaliknya: ada kepercayaan diri yang lebih besar, kegembiraan yang meluap, tetapi pada saat yang sama, tempo latihan menjadi lebih cepat, lebih intens, dan itu adalah perasaan yang sungguh luar biasa,” ucapnya dengan nada puas.
Satu tahun kebersamaan Ruben Amorim dengan Manchester United bisa dibilang merupakan periode pembelajaran yang sangat berharga dan intens. Setelah menghadapi masa-masa penuh gejolak dan tantangan di awal musim lalu, kini ia mulai menemukan titik keseimbangan yang harmonis antara filosofi permainan yang ia anut dan karakter skuad yang ia miliki.
Dengan posisi enam besar Liga Inggris yang kini sudah kembali dalam jangkauan, tantangan berikutnya yang menanti Amorim adalah menjaga konsistensi performa tim di tengah ketatnya persaingan Premier League yang tak kenal ampun. Jika momentum positif ini mampu terus dipertahankan dan dikembangkan, Manchester United berpeluang besar untuk kembali bersaing secara serius dalam perebutan gelar juara Liga Inggris, mengembalikan kejayaan yang telah lama dinanti oleh para penggemarnya.
Sumber: Laman Resmi Manchester United


