HIMBAUAN – Pernah kebayang nggak sih, musik khas Banjar dibalut dengan nuansa campursari? Nah, inilah yang dihadirkan dalam lagu berjudul “Rasa Karindangan”, karya yang unik dan beda dari yang lain.
Musik ini berhasil memadukan lirik berbahasa Banjar dengan aransemen khas campursari ala Jawa. Hasilnya? Suasana yang syahdu tapi tetap punya karakter lokal yang kuat. Bukan cuma enak didengar, lagu ini juga bikin banyak orang penasaran karena keberanian mencampurkan dua budaya musik yang selama ini jarang ketemu dalam satu panggung.
Rasa Karindangan yang berarti “rasa rindu” atau “perasaan cinta dalam diam” ini, dibawakan dengan alunan instrumen tradisional yang lembut. Dari gending Jawa sampai serunai Banjar, semua berpadu dengan harmonis. Liriknya sendiri terasa sederhana tapi menyentuh, cocok banget buat yang lagi galau atau rindu dalam diam.
Musisi lokal di balik proyek ini bukan orang sembarangan. Mereka adalah kolaborator dari dua daerah berbeda yang pengin membuktikan kalau musik bisa menyatukan budaya. “Kami ingin membawa budaya Banjar lebih dikenal luas, tapi tetap membumi dan bisa dinikmati lintas daerah,” ujar salah satu pencipta lagu.
Yang bikin menarik, lagu ini mulai ramai di TikTok dan YouTube. Banyak netizen yang merasa relate sama isi lagunya, bahkan ada juga yang bikin versi remix dan cover dengan berbagai gaya. Reaksi publik cukup positif, terutama dari kalangan muda yang biasanya lebih akrab dengan musik modern.
Apakah ini sinyal kebangkitan musik daerah dengan sentuhan kekinian? Bisa jadi. Karena ternyata, banyak potensi musik lokal yang bisa dikembangkan tanpa harus kehilangan jati diri. “Rasa Karindangan” jadi bukti kalau kreativitas nggak ada batasnya, bahkan bisa melintasi budaya dan generasi.
Buat kamu yang belum dengerin lagunya, coba deh cari di YouTube atau platform musik favoritmu. Siapa tahu bisa jadi lagu andalan baru buat nemenin malam minggu yang sepi.
sukmahid
