Technology
Beranda / Technology / QRIS Mendunia: Pujian Airlangga Dongkrak Popularitas!

QRIS Mendunia: Pujian Airlangga Dongkrak Popularitas!

HIMBAUANMenteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini telah bertransformasi menjadi salah satu sistem pembayaran digital yang diperhitungkan secara global. Dengan jumlah pengguna yang terus meroket, QRIS tidak hanya mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan digital, tetapi juga menjadi pemain kunci yang mendorong perluasan konektivitas transaksi lintas negara. Pemerintah, melalui komitmen kuatnya, terus mendorong adopsi QRIS ke berbagai penjuru dunia, menempatkan Indonesia sebagai motor penggerak inovasi pembayaran digital.

“QRIS ini sudah 56 juta penggunanya. Sejumlah negara sudah menggunakan QRIS, dan inilah yang dikhawatirkan oleh banyak pihak,” ujar Airlangga saat berbicara dalam acara CEO Insight di Plataran Senayan, Jakarta, pada Selasa, 4 November 2025. Pernyataan tersebut menggarisbawahi dampak signifikan QRIS di panggung internasional, yang mencerminkan kekhawatiran positif dari berbagai pihak akan potensi dominasi dan efisiensi sistem pembayaran digital Indonesia ini. Saat ini, kemudahan transaksi dengan QRIS telah dinikmati di beberapa negara maju seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Cina, dan Korea Selatan, membuktikan kompatibilitas dan penerimaan standarnya secara global.

Tidak berhenti di situ, pemerintah Indonesia aktif menjajaki kerja sama serupa dengan Uni Emirat Arab (UEA), sebuah langkah strategis untuk memperluas jangkauan transaksi lintas negara. Adopsi standar internasional oleh QRIS menjadi fondasi utama yang memungkinkan integrasinya secara mudah dengan sistem pembayaran negara lain, membuka jalan bagi efisiensi dan biaya yang lebih murah dalam setiap transaksi. Selain ekspansi bilateral, Indonesia juga memimpin inisiatif penting di kawasan Asia Tenggara. Airlangga menambahkan, negara-negara ASEAN tengah bergotong royong membangun platform sistem pembayaran regional. “Indonesia yang memiliki platform lebih besar harus bisa semakin kuat,” tegasnya, menyoroti posisi strategis Indonesia dalam arsitektur pembayaran digital regional.

Optimisme besar menyelimuti visi ekonomi digital Indonesia ke depan. Airlangga Hartarto meyakini bahwa integrasi sistem pembayaran di ASEAN, dipadukan dengan perluasan QRIS dan implementasi Local Currency Settlement (LCS), akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi digital nasional. Proyeksi ambisius menunjukkan pertumbuhan ekonomi digital nasional dapat mencapai angka 15,5 hingga 19 persen pada tahun 2045. Lebih jauh, potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN sendiri diperkirakan melonjak hingga US$ 2 triliun pada tahun 2030, dengan Indonesia diyakini akan menjadi pemain utama yang menyumbang US$ 600 miliar dari total nilai tersebut. Ini menegaskan posisi Indonesia sebagai lokomotif utama di era ekonomi digital regional.

Penguatan posisi QRIS ini juga didukung penuh oleh Bank Indonesia (BI). Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo, melaporkan pencapaian impresif total nilai transaksi QRIS antarnegara. Hingga Juni 2025, transaksi lintas batas dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand telah mencapai Rp 1,66 triliun. Secara lebih rinci, kerja sama QRIS dengan Thailand, yang diluncurkan pada Agustus 2022, mencatat 994.890 transaksi senilai Rp 437,54 miliar. Sementara itu, transaksi antara Indonesia dan Malaysia, yang diresmikan pada Mei 2023, telah menembus 4,31 juta transaksi dengan nominal Rp 1,15 triliun. Untuk Singapura, kerja sama yang baru dimulai pada 17 November 2023 ini sudah mencatat 238.216 transaksi senilai Rp 77,06 miliar, menunjukkan respons positif dari masyarakat dan wisatawan.

Fitur Ramah Anak 2027: Platform Digital Sudah Siap?

Komitmen Bank Indonesia untuk memperluas dan mengoptimalkan penggunaan QRIS tidak hanya terbatas pada data transaksi. Perry Warjiyo menegaskan bahwa BI akan terus bersinergi dengan industri sistem pembayaran dan masyarakat, melalui inovasi fitur berkelanjutan serta perluasan kerja sama baik di dalam maupun luar negeri. Senada dengan itu, Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menggarisbawahi perkembangan positif transaksi QRIS lintas negara (cross-border). Ia mencatat peningkatan signifikan pada transaksi inbound, yaitu penggunaan QRIS oleh wisatawan asing di Indonesia, terutama dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pemanfaatan QRIS di destinasi wisata utama seperti Bali, Yogyakarta, dan Danau Toba bahkan melonjak hingga 35 persen. Meskipun demikian, transaksi outbound atau penggunaan QRIS oleh Warga Negara Indonesia (WNI) saat bepergian ke ketiga negara tersebut mengalami sedikit perlambatan. Dalam momentum perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Indonesia juga secara ambisius memperluas implementasi QRIS di luar kawasan Asia Tenggara. Kini, WNI di Jepang dapat dengan mudah bertransaksi menggunakan QRIS melalui pemindaian JPQR Global, membuka babak baru dalam konektivitas pembayaran digital global.

Perkembangan pesat QRIS, baik dalam jumlah pengguna, perluasan jangkauan, maupun nilai transaksi lintas negara, secara jelas memposisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam transformasi ekonomi digital. Melalui sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan industri, QRIS tidak hanya menjadi simbol inklusi keuangan, tetapi juga jembatan penghubung yang efisien dan murah bagi transaksi global, memperkuat kedaulatan ekonomi digital Indonesia di mata dunia.

Oleh: Anastasya Lavenia Yudi

Pilihan Editor: Layanan Transaksi QRIS Meluas ke Banyak Negara

Sumber: MSN

Akal Imitasi: Kunci Efisiensi & Daya Saing Industri?

Facebook Comments Box

POPULER





Desember 2025
SSRKJSM
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031 
×
×