HIMBAUAN – Dunia teknologi pendidikan global kembali dihebohkan dengan kisah sukses fenomenal dari India. Physics Wallah, sebuah perusahaan edtech yang didirikan oleh Alakh Pandey dan Prateek Boob, baru saja mencetak sejarah di bursa saham. Pada Selasa, 18 November 2025, perusahaan asal India ini resmi melantai di pasar modal dan langsung menunjukkan performa cemerlang. Harga sahamnya melonjak tajam hingga 42 persen dari harga penawaran umum perdana (IPO), menandai awal yang gemilang di ranah publik.
Pencapaian luar biasa ini tak hanya mengukuhkan posisi Physics Wallah sebagai pemain kunci di industri edtech, tetapi juga mengangkat pendirinya ke jajaran miliarder. Alakh Pandey, sang pendiri sekaligus CEO Physics Wallah yang baru berusia 33 tahun, kini resmi menyandang predikat miliarder termuda di India. Tak sendiri, rekan bisnisnya, Prateek Boob (37), juga turut bergabung dalam daftar bergengsi tersebut, mengukuhkan kolaborasi mereka sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan.
Berbasis di Noida, India, Physics Wallah telah menjelma menjadi platform pembelajaran komprehensif yang menawarkan berbagai kursus. Mulai dari materi pelajaran sekolah hingga persiapan intensif untuk ujian masuk perguruan tinggi teknik dan kedokteran, perusahaan ini menjembatani jutaan impian siswa di seluruh penjuru negeri.
Melalui pendekatan hibrida yang inovatif, Physics Wallah berhasil menjangkau audiens secara luas. Dilansir dari Forbes pada Minggu, 23 November 2025, perusahaan ini menyediakan pembelajaran secara daring melalui aplikasi dan kanal YouTube mereka, serta secara luring melalui jaringan pusat-pusat belajar fisik yang tersebar di berbagai wilayah India. Aplikasi berbayar Physics Wallah kini telah menjangkau hampir 10 juta siswa, mencakup 98 persen wilayah India, sebuah bukti nyata dari skala dan dampak yang mereka ciptakan dalam ekosistem pendidikan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai tren dan perkembangan di industri edtech dan miliarder teknologi, Anda bisa mengunjungi laman resmi Forbes.
Dari gelaran IPO yang sukses ini, Physics Wallah berhasil menghimpun dana segar sebesar 390 juta dollar AS, setara dengan sekitar Rp 6,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.671 per dollar AS). Dana masif ini tidak hanya berasal dari penerbitan saham baru, tetapi juga dari penjualan sebagian saham oleh kedua pendiri perusahaan. Perolehan dana ini merupakan modal strategis yang akan dialokasikan untuk beberapa tujuan utama: memperluas jangkauan dengan membuka lebih banyak pusat belajar luring, meningkatkan kualitas teknologi dan strategi pemasaran mereka, serta membiayai akuisisi perusahaan-perusahaan lain yang selaras dengan visi dan misi Physics Wallah.
Ekspansi Agresif Melalui Akuisisi Strategis
Jejak ekspansi Physics Wallah tak hanya terbatas pada pertumbuhan organik. Hingga Juni 2025, perusahaan ini telah mengelola lebih dari 200 saluran YouTube dengan jumlah pelanggan gabungan mencapai hampir 100 juta, menunjukkan dominasi digital yang luar biasa. Namun, kunci pertumbuhan mereka juga terletak pada strategi akuisisi yang aktif dan terencana. Dalam beberapa tahun terakhir, Physics Wallah gencar mengakuisisi entitas-entitas yang memperkuat portofolio layanannya.
Pada tahun 2022, Physics Wallah mengakuisisi Knowledge Planet, sebuah startup persiapan ujian yang berbasis di Uni Emirat Arab, memperluas cakrawala internasionalnya. Setahun berselang, di tahun 2023, mereka mengambil langkah signifikan dengan mengakuisisi 50 persen saham Xylem Learning di Kerala, India, dengan nilai sekitar 5 miliar rupee atau sekitar 60 juta dollar AS. Tren akuisisi ini berlanjut pada tahun yang sama, di mana Physics Wallah juga membeli 40 persen saham sebuah perusahaan yang spesialis dalam persiapan ujian untuk tes pegawai negeri, semakin memperkaya penawaran mereka di segmen pendidikan kompetitif.
Transformasi finansial Physics Wallah juga sangat impresif. Pendapatan perusahaan melonjak drastis, dari 7,4 miliar rupee pada tahun fiskal 2023 menjadi hampir 29 miliar rupee pada tahun 2025. Meskipun demikian, periode yang sama juga mencatat peningkatan kerugian, dari kurang dari 1 miliar rupee menjadi 2,4 miliar rupee. Namun, para analis pasar memandang kerugian ini sebagai hal yang wajar dalam fase ekspansi agresif sebuah perusahaan teknologi.
K. Ganesh, seorang pengusaha serial dan pendiri TutorVista, memberikan pandangannya tentang resep kesuksesan Physics Wallah. “Kunci keberhasilan Physics Wallah adalah pendekatan mereka yang menempatkan pedagogi sebagai prioritas utama, kemudian distribusi, dan terakhir pendanaan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa strategi ini berbeda secara fundamental dengan strategi umum startup edtech lain yang biasanya lebih fokus pada penggalangan dana dan pemasaran di awal. Ini menunjukkan komitmen Physics Wallah terhadap kualitas pengajaran sebagai fondasi utama bisnis mereka.
Perjalanan Physics Wallah bermula pada tahun 2020, dengan fokus awal pada pelatihan intensif untuk ujian masuk teknik dan kedokteran. Cikal bakalnya berasal dari Alakh Pandey, yang telah dikenal luas melalui kanal YouTube-nya yang populer, “Physics Wallah-Alakh Pandey.” Ia kemudian berkolaborasi dengan Prateek Boob, yang merupakan pemilik aplikasi pembelajaran PenPencil. Keduanya memiliki visi yang sama untuk menggabungkan usaha mereka demi mewujudkan pendidikan berkualitas yang lebih terjangkau bagi semua kalangan.
Perkembangan pesat Physics Wallah juga didukung oleh injeksi pendanaan besar dari investor terkemuka Amerika Serikat. WestBridge Capital dan Lightspeed Venture Partners menjadi dua investor utama yang menyuntikkan dana dalam dua putaran pendanaan signifikan: sebesar 9 miliar rupee pada tahun 2022 dan 18,6 miliar rupee pada tahun 2024, menegaskan kepercayaan pasar terhadap potensi pertumbuhan Physics Wallah.
Mengenal Lebih Dekat Para Pendiri Physics Wallah
Sosok di balik sukses gemilang Physics Wallah adalah dua individu dengan latar belakang dan semangat yang luar biasa. Alakh Pandey, yang lahir dan besar di Prayagraj, Uttar Pradesh, memiliki kisah yang inspiratif. Ia mengambil keputusan berani untuk keluar dari bangku kuliah teknik pada tahun ketiganya demi mengejar passion-nya dalam mengajar. Sejak 2014, ia memulai kanal YouTube-nya untuk memberikan kelas fisika gratis, sebuah inisiatif yang kini telah tumbuh menjadi komunitas dengan hampir 14 juta pelanggan. Pandey telah mengajar secara privat sejak kelas delapan, dan ia dikenal dengan metode pengajaran uniknya yang kerap menggunakan meme dan bahkan tato untuk menarik perhatian serta mempermudah pemahaman murid-muridnya.
Di sisi lain, ada Prateek Boob, otak strategis di balik berbagai inisiatif perusahaan. Boob memiliki gelar B.Tech dari Indian Institute of Technology, Banaras Hindu University, sebuah institusi pendidikan teknik terkemuka di India. Dengan latar belakang akademis yang kuat, ia bertanggung jawab penuh atas arah strategis dan implementasi kebijakan kunci yang mendorong pertumbuhan Physics Wallah.
Waspada Risiko di Industri Edtech yang Dinamis
Meski kesuksesan Physics Wallah begitu memukau, industri edtech di India bukanlah tanpa tantangan dan risiko yang signifikan. Kisah-kisah kegagalan di masa lalu menjadi pengingat yang penting. Contoh paling menonjol adalah Byju Raveendran, pendiri aplikasi Byju’s yang pernah sangat dielu-elukan. Kini, Byju’s harus berjuang keras dengan penurunan valuasi perusahaan yang drastis, bahkan terpaksa menjual aset-asetnya demi bertahan.
Sektor pendidikan di India juga pernah menyaksikan gulung tikarnya perusahaan-perusahaan besar yang dulu sangat populer seperti Educomp dan Everonn, yang kolaps akibat beban utang yang melilit. Gelombang kedua perusahaan edtech, termasuk Byju’s dan Unacademy, sempat meraih valuasi fantastis namun kini nilai mereka telah menurun secara signifikan, mencerminkan volatilitas pasar dan tantangan dalam mempertahankan model bisnis.
Namun demikian, banyak analis pasar optimistis bahwa Physics Wallah memiliki fondasi yang berbeda dan berpotensi untuk memenuhi harapan pasar. Ganesh Natarajan, ketua 5F World, memberikan pandangan positif terhadap prospek Physics Wallah. “Strategi kombinasi pusat belajar dan platform online yang dijalankan membuat valuasi Physics Wallah realistis dan bukan hasil euforia berlebihan,” jelasnya. Pendekatan hibrida ini, yang menggabungkan kekuatan digital dengan kehadiran fisik, dipandang sebagai model yang lebih berkelanjutan dan kokoh dalam menghadapi dinamika pasar edtech yang terus berubah. Dengan fundamental yang kuat dan strategi yang terarah, Physics Wallah diharapkan dapat terus menorehkan prestasi dan menjadi mercusuar baru di kancah teknologi pendidikan global.


