Uncategorized
Beranda / Uncategorized / Pertalite Bikin Brebet? Pertamina Jawab 290 Aduan!

Pertalite Bikin Brebet? Pertamina Jawab 290 Aduan!

HIMBAUANGelombang pengaduan mengenai performa mesin kendaraan bermotor yang mengalami “brebet” atau tersendat pasca-pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite mengguncang sejumlah kota di Jawa Timur. Fenomena ini memicu kekhawatiran publik dan menuntut jawaban cepat dari pihak terkait. PT Pertamina Patra Niaga, sebagai operator utama, bergerak sigap menghadapi lonjakan aduan yang tercatat mencapai 290 kasus, namun dengan tegas membantah adanya campuran air dalam produk Pertalite yang mereka distribusikan.

Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di Surabaya pada Jumat, 31 Oktober 2025. Ega menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian pengecekan menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi kontaminan dalam produk BBM tersebut. “Kami melakukan pengecekan untuk mengindikasi adanya kontaminan dalam produk tersebut. Hasilnya, kami tidak menemukan indikasi itu (campuran air),” ucap Ega, menepis spekulasi yang berkembang di masyarakat.

Untuk memastikan akurasi hasil investigasi, Pertamina Patra Niaga menerapkan tiga metode pengujian yang komprehensif. Metode pertama adalah metodologi pasta air, yang dirancang khusus untuk mendeteksi keberadaan air dalam bahan bakar. Kedua, mekanisme densitas, yaitu pengukuran kepadatan cairan yang dapat mengindikasikan adanya zat asing. Terakhir, metode standar visual clarity atau kejernihan warna pada BBM, yang secara kasat mata dapat menunjukkan perubahan kualitas atau kontaminasi. Dari ketiga metode tersebut, seluruhnya mengonfirmasi bahwa Pertalite yang dijual tetap bersih dari campuran air.

Data pengaduan yang masuk menunjukkan pola yang menarik; hampir seluruh keluhan berasal dari pengendara sepeda motor. Ega merinci, “Sebanyak 99 persen aduan dari roda dua. Jumlahnya 290 aduan.” Keluhan-keluhan ini diterima melalui berbagai saluran, baik posko aduan yang dibuka secara fisik maupun melalui platform media sosial, menunjukkan betapa luasnya dampak yang dirasakan oleh segmen pengguna roda dua. Pihak Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa sebagian besar aduan pelanggan tersebut telah ditangani, tentunya setelah melalui proses verifikasi ketat oleh petugas, seperti menunjukkan bukti pembelian atau struk pengisian BBM. Proses ini penting untuk memastikan validitas setiap keluhan yang diajukan.

Tak hanya dari Pertamina, verifikasi independen juga dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas (Lemigas). Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas, Cahyo Setyo Widodo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima sampel Pertalite dari berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jawa Timur untuk diuji. Hasil pengujian Lemigas senada dengan temuan Pertamina. “Kami melakukan pemantauan langsung. Hasilnya, Pertalite yang dijual sudah sesuai spesifikasi yang ditetapkan SK Dirjen Migas nomor 486 tahun 2017,” kata Cahyo, memberikan jaminan tambahan bahwa kualitas BBM Pertalite di pasaran tetap memenuhi standar yang berlaku.

Siparu: Jurus Jitu Tangerang Dongkrak Pendapatan Daerah?

Sebelumnya, keluhan “mesin brebet” memang santer terdengar di kalangan warga Surabaya Raya, meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Banyak pengendara sepeda motor melaporkan bahwa mesin kendaraan mereka tidak beroperasi optimal, tersendat-sendat saat digas, setelah mengisi BBM Pertalite di sejumlah SPBU Pertamina. Menanggapi situasi ini, Pertamina dengan cepat mengambil langkah proaktif dengan membuka 15 titik posko aduan di wilayah terdampak untuk mempermudah masyarakat menyampaikan keluhannya dan mendapatkan penanganan.

Salah satu suara yang mewakili keluhan pelanggan adalah Nanang Fakhrudin, seorang pengemudi ojek online (ojol) asal Surabaya. Ia berbagi pengalamannya kepada Tempo pada Selasa lalu, 28 Oktober 2025. “Baru isi bensin kemarin, ini mesinnya enggak seperti biasanya. Hari ini tersendat kalau digas. Sebagian teman-teman ojol juga,” ucap Nanang, menggambarkan keresahan yang melanda komunitas pengemudi ojol yang sangat bergantung pada performa kendaraan mereka. Pengakuan Nanang mencerminkan kekhawatiran kolektif yang mengharuskan pihak Pertamina memberikan transparansi dan solusi.

Dengan adanya investigasi menyeluruh dari Pertamina Patra Niaga dan konfirmasi independen dari Lemigas, diharapkan kekhawatiran publik mengenai kualitas Pertalite dapat mereda. Meskipun demikian, pihak Pertamina menegaskan komitmennya untuk terus memantau kualitas produk dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, memastikan bahwa setiap pengaduan ditangani dengan serius demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk BBM nasional.

Pilihan Editor: Beban Baru Kewajiban BBM Bioetanol untuk Kendaraan

Sumber: Tempo

UNVR: Kuartal III-2025 Gemilang? Analisa Saham Terbaru

Facebook Comments Box

POPULER





November 2025
SSRKJSM
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
×
×