HIMBAUAN – Sejak debutnya di Tiongkok pada akhir Januari 2025, film animasi Ne Zha 2 telah menorehkan sejarah gemilang, mengukuhkan posisinya sebagai fenomena global. Karya sinematik ini berhasil mencatat penjualan fantastis lebih dari 2,085 miliar dollar AS di seluruh dunia, menjadikannya film kelima terlaris sepanjang masa. Prestasi luar biasa ini dilaporkan oleh Kompas.com pada Rabu (19/3/2025). Lantas, daya tarik apa yang menjadikan Ne Zha 2 begitu istimewa di mata penonton internasional?
Ne Zha 2, yang disutradarai oleh Yu Yang, bukan sekadar sekuel biasa, melainkan sebuah epik yang melanjutkan kisah persahabatan yang tak terduga antara Ne Zha dan Ao Bing. Film ini mengambil inti cerita dari dinamika hubungan Ne Zha (disuarakan oleh Lu Yanting), sang iblis yang lahir dari Bola Api, dengan Ao Bing (Han Mo), monster yang muncul dari Mutiara Roh. Keduanya digambarkan memiliki kepribadian dan kekuatan yang kontras; Ne Zha dikenal dengan sifatnya yang tengil dan penuh semangat, sementara Ao Bing tampil lebih kalem dan bijaksana. Meskipun demikian, perbedaan itu tidak menghalangi mereka untuk menjalin persahabatan yang kuat dan saling mendukung.
Petualangan mereka semakin rumit ketika sebuah peristiwa mengerikan mengguncang Jalur Chentang, tempat Ne Zha dan orang tuanya bernaung. Insiden tragis ini, yang dipicu oleh ulah iblis Shen Gongbao (Yang Wei), menyebabkan Ao Bing kehilangan raganya. Untuk mengembalikan wujud fisik Ao Bing, mereka harus menemukan ramuan istimewa yang hanya tersedia di Istana Yuxu. Namun, misi ini tidaklah mudah. Ne Zha dan Ao Bing dihadapkan pada serangkaian ujian berat yang harus mereka lalui bersama, sembari berupaya meyakinkan pemimpin klan Chen, Wuliang (Wang Deshun), agar bersedia membantu. Di tengah perjuangan mereka, Jalur Chentang justru dilanda bencana besar. Ne Zha pun dihadapkan pada dilema krusial: membantu Ao Bing mendapatkan raganya kembali atau membalaskan dendam orang tuanya yang terancam.
Sebagai sekuel dari film Ne Zha (2019) yang dapat disaksikan di berbagai platform seperti Iqiyi, Ne Zha 2 tampil memukau dari segi visual. Animasi film ini sungguh megah, stabil, dan detail yang luar biasa berhasil membuat Kompas.com terpukau dari awal hingga akhir. Setiap adegan, mulai dari air yang mengalir menyerupai air terjun di Jalur Chentang, ombak yang menghantam sisa-sisa istana Ao Guang (ayah Ao Bing, disuarakan oleh Li Nan dan Yu Chen), magma yang melalap penduduk, awan yang berarak mengelilingi kuali, hingga klimaks peperangan di bagian akhir, disajikan dengan visual yang memanjakan mata.
Pilihan warna dalam Ne Zha 2 juga sangat kontras dan artistik, membantu penonton yang baru pertama kali menyaksikannya untuk segera memahami simbolisme karakter. Warna merah dan elemen api secara jelas mengidentifikasikan Ne Zha, sementara warna biru-putih dan elemen es menjadi ciri khas Ao Bing. Keunggulan lain dari Ne Zha 2 adalah kemampuannya untuk dinikmati secara mandiri, meskipun menonton film pertamanya akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai latar belakang karakter dan dunia yang dibangun.
Adegan peperangan dalam Ne Zha 2 terasa sangat menegangkan, dengan ritme yang tepat dan dukungan musik latar yang sempurna. Namun, di sela-sela intensitas pertempuran, disisipkan pula sentuhan humor melalui tingkah laku karakternya, yang berhasil mencairkan suasana. Film ini tidak hanya menonjolkan aksi pertarungan, tetapi juga menyelipkan adegan-adegan dramatis yang menyentuh emosi penonton, seperti momen Ne Zha harus berpisah dengan keluarganya. Setiap adegan, termasuk kejutan alur ceritanya (plot twist), dirancang dengan matang, sehingga tidak terasa hanya sebagai pengulur waktu.
Meskipun Ne Zha 2 diperuntukkan bagi penonton dari segala usia, beberapa adegan pertarungan yang melibatkan senjata sebaiknya mendapatkan perhatian dari orang tua. Di sisi lain, akhir cerita Ne Zha 2 terasa sedikit antiklimaks, sebuah pilihan yang mungkin disiapkan sebagai jembatan menuju film ketiganya. Bagi penonton yang menyaksikannya di bioskop, jangan terburu-buru meninggalkan tempat duduk saat film usai, karena ada adegan pascakredit (ending credit) yang tidak hanya mengundang tawa, tetapi juga menjawab keberadaan Shen Gongbao yang sempat menjadi misteri.

