Ekonomi
Beranda / Ekonomi / IHSG Sempat Terbang Tinggi, Akhirnya Terjungkal!

IHSG Sempat Terbang Tinggi, Akhirnya Terjungkal!

HIMBAUANJakarta, Kompas.com – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 14 Oktober 2025, ditutup dengan sentimen negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus rela mengakhiri pekan di zona merah, sebuah sinyal yang cukup mengejutkan setelah sempat menunjukkan performa yang menjanjikan di awal sesi.

IHSG terkoreksi tipis sebesar 1,56 poin atau setara dengan 0,02 persen, menutup hari di level 8.370,43. Meskipun penurunan ini tergolong kecil, namun tetap saja memberikan indikasi adanya tekanan jual yang cukup signifikan di pasar.

Pada pembukaan sesi pertama, IHSG sebenarnya sempat menunjukkan taringnya dengan melesat dan berhasil menembus level psikologis 8.417,13, yang sekaligus menjadi level tertinggi yang dicapai pada hari itu. Optimisme sempat berhembus kencang, namun sayangnya, momentum tersebut tidak mampu dipertahankan.

Memasuki sesi kedua, situasinya berbalik arah. IHSG terus menunjukkan pelemahan hingga akhirnya terperosok ke zona merah dan mengakhiri perdagangan di level 8.370,43. Level terendah yang sempat dicatatkan pada hari itu adalah 8.378,12.

Data penutupan perdagangan sore ini menunjukkan bahwa jumlah saham yang mengalami penurunan (zona merah) lebih banyak dibandingkan dengan saham yang berhasil mencatatkan kenaikan (zona hijau). Tercatat, ada 221 saham yang menguat, sementara 458 saham lainnya mengalami penurunan. Sebanyak 136 saham lainnya tercatat stagnan, tidak mengalami perubahan harga.

Coretax DJP: Serah Terima dari Vendor 15 Desember!

Aktivitas perdagangan hari ini terbilang cukup ramai, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 20,86 triliun dan volume perdagangan sebanyak 45,30 miliar saham. Angka ini menunjukkan bahwa investor tetap aktif melakukan transaksi meskipun pasar sedang dalam tekanan.

Beberapa saham menjadi pemberat utama bagi IHSG, atau yang disebut sebagai *top losers*. Saham Sumber Energi Andalan (ITMA) menjadi yang paling terpukul, dengan penurunan sebesar 14,99 persen ke level 1.475. Kemudian, disusul oleh Tira Austenite (TIRA) yang turun 14,91 persen ke level 1.570, dan emiten Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) yang terkoreksi 14,90 persen ke level 2.570.

Di sisi lain, ada pula saham-saham yang menjadi *top gainers* dan memberikan dorongan bagi indeks untuk tidak semakin terpuruk. Lion Metal Works (LION) memimpin daftar ini dengan kenaikan sebesar 25 persen ke level 520. Selanjutnya, ada Cahayasakti Investindo Sukses (CSIS) yang naik 24,85 persen ke level 412, dan emiten Guna Timur Raya (TRUK) yang melonjak 24,75 persen ke level 494.

Tidak hanya IHSG, pasar saham di kawasan Asia juga mayoritas ditutup di zona merah. Indeks Strait Times Singapura turun 0,65 persen atau 29,84 poin ke level 4.546,07. Shanghai Composite Tiongkok juga mengalami penurunan sebesar 0,97 persen atau 38,33 poin ke level 3.990,49. Indeks Nikkei Jepang bahkan terkoreksi lebih dalam, yakni sebesar 1,76 persen atau 904,83 poin ke level 50.377. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menjadi satu-satunya indeks di kawasan yang berhasil mencatatkan kenaikan, yakni sebesar 1,82 persen atau 491,53 poin ke level 26.581,50.

Penurunan IHSG pada akhir pekan ini menjadi perhatian tersendiri bagi para investor. Meskipun hanya terkoreksi tipis, namun hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar sedang kurang baik. Investor perlu mencermati perkembangan pasar global dan domestik untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Kompas.com

Pollux Hotels Terbitkan Obligasi Keberlanjutan Rp500 M

Facebook Comments Box

POPULER





Desember 2025
SSRKJSM
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031 
×
×