HIMBAUAN – Kabar penting datang dari sektor pertambangan Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah memberikan lampu hijau bagi dua area tambang milik PT Freeport Indonesia untuk kembali beroperasi. Keputusan ini diambil menyusul insiden longsor yang sempat menghentikan aktivitas di Grasberg Block Cave (GBC) pada September lalu, menandai langkah signifikan menuju normalisasi produksi salah satu aset pertambangan terpenting di tanah air.
Kembalinya operasional GBC, yang dikenal sebagai salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia, disambut antusias oleh pasar. Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, melihat izin operasi kembali ini sebagai sinyal positif yang kuat, khususnya bagi pasar emas domestik yang terus menunjukkan permintaan tinggi. Ia menekankan bahwa pasokan emas yang mengalir dari Freeport ke PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memiliki volume yang substansial, menjadikan pemulihan produksi ini sangat menguntungkan bagi perusahaan tambang pelat merah tersebut.
Menurut Lukman, dimulainya kembali produksi emas dan tembaga dari Grasberg diharapkan mampu menjadi solusi atas kelangkaan emas fisik yang belakangan ini kerap terjadi di pasar. Ia mengungkapkan optimisme bahwa peningkatan produksi Freeport akan memastikan ketersediaan suplai yang lebih memadai, baik untuk memenuhi kebutuhan publik secara langsung maupun untuk mendukung pasokan Antam. “Tentunya semakin besar semakin bagus,” ujar Lukman dalam keterangannya pada Senin (17/11/2025). “Antam tentu ingin semakin besar demi menghilangkan kelangkaan di publik dan juga pada penjualan dan saham Antam.”
Sebelumnya, insiden di Grasberg pada September lalu memang sempat menekan kinerja keuangan ANTM. BRI Danareksa Sekuritas mencatat bahwa laba PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada Kuartal III 2025 terpengaruh signifikan akibat gangguan produksi tersebut. Kondisi ini sempat membuat pergerakan harga saham ANTM bergerak datar (sideways) dalam tren jangka menengah, mencerminkan ketidakpastian pasar yang kala itu menyelimuti.
Namun, dengan adanya perkembangan positif ini, saham ANTM menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada penutupan perdagangan Senin (17/11/2025), saham ANTM berhasil menguat sebesar 0,66% dan ditutup di level Rp 3.060. Kenaikan ini menandai rebound dari level support kunci di Rp 2.870. BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan potensi penguatan lebih lanjut bagi ANTM, dengan target menuju resistance terdekat di kisaran Rp 3.100 hingga Rp 3.110, mengindikasikan prospek yang lebih cerah seiring beroperasinya kembali Freeport.
PT Aneka Tambang Tbk sendiri menyambut baik kembalinya aktivitas penambangan PTFI di Mimika, Papua Tengah. Normalisasi produksi Freeport dinilai krusial untuk menjaga stabilitas pasokan emas nasional, sebuah faktor vital yang akan memastikan distribusi ke Antam dapat kembali optimal dan berkelanjutan. Wisnu Danandi, Sekretaris Perusahaan Antam, menegaskan dampak langsung dari operasional kembali Freeport terhadap kesinambungan suplai emas domestik. “Kembalinya operasi Freeport memungkinkan pasokan emas ke Antam berjalan lebih optimal dan terukur sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” jelas Wisnu.
Meski demikian, Antam tidak hanya bergantung pada satu sumber. Wisnu menambahkan, perseroan tetap berkomitmen untuk melanjutkan upaya diversifikasi sumber emas domestik guna memperkuat ketahanan suplai di masa depan. Langkah strategis ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan emas batangan yang stabil di tengah dinamika pasar.
Dalam semangat memperkuat fondasi industri emas nasional, Antam menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat rantai pasokan emas. Ini diwujudkan melalui kerja sama yang erat dengan pemasok utama seperti Freeport, sekaligus terus mencari dan mengembangkan sumber-sumber lain. Tujuannya adalah untuk menjamin distribusi yang stabil, meningkatkan layanan pelanggan, dan pada akhirnya, menjaga reputasi Emas Antam sebagai produk terpercaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. “Langkah tersebut menjaga reputasi Emas Antam sebagai produk terpercaya dan kebanggaan masyarakat Indonesia,” pungkas Wisnu, menggarisbawahi pentingnya kepercayaan konsumen terhadap produk emas keluaran Antam.
Sumber: MSN News


