Ekonomi
Beranda / Ekonomi / BRI Buyback Saham Rp 2,5 Triliun Saat Harga Tertekan

BRI Buyback Saham Rp 2,5 Triliun Saat Harga Tertekan

HIMBAUAN – JAKARTA. Tekanan yang membayangi pergerakan saham-saham perbankan di Bursa Efek Indonesia, tak terkecuali bagi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), tampaknya masih terus berlanjut. Merespons kondisi ini, manajemen Bank BRI pun mengumumkan rencana untuk segera merealisasikan sisa anggaran yang telah dialokasikan untuk program pembelian kembali saham atau buyback.

Pernyataan tegas datang dari Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu, yang secara terbuka mengakui bahwa valuasi saham BRI saat ini dinilai undervalued atau di bawah nilai intrinsiknya. Penilaian ini didukung oleh performa BBRI di pasar modal sepanjang tahun 2025 berjalan, di mana harga saham perseroan tercatat telah mengalami koreksi sekitar 3,68%. Kondisi ini mengindikasikan adanya persepsi pasar yang belum sepenuhnya mencerminkan potensi dan fundamental kuat yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia.

Meski demikian, pada perdagangan hari Kamis, 30 Oktober 2025, hingga pukul 11.27 WIB, saham BRI sempat menunjukkan sedikit penguatan, ditutup di level Rp 3.940. Angka ini merefleksikan kenaikan sebesar 1,29% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Fluktuasi ini menjadi bagian dari dinamika kinerja saham yang terus diamati oleh manajemen dalam menentukan waktu pelaksanaan buyback yang paling optimal.

Bank BJB Catat Laba Bersih Rp 1,14 Triliun hingga Kuartal III 2025

Sebagai informasi tambahan dalam dinamika sektor perbankan, di sisi lain, Bank BJB juga mencatatkan perkembangan positif. Tercatat, hingga kuartal III tahun 2025, Bank BJB berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,14 triliun. Informasi ini melengkapi gambaran umum mengenai beragam performa yang terjadi di kalangan bank-bank nasional.

Harga Minyak Stabil: OPEC+ Tahan Kenaikan Produksi?

Menyoroti lebih jauh rencana strategis ini, Viviana Dyah Ayu menjelaskan bahwa perseroan memiliki potensi untuk melaksanakan buyback dengan memanfaatkan sisa dana yang tersedia. Sisa dana tersebut mencapai angka Rp 2,5 triliun. Anggaran ini merupakan bagian dari total persetujuan buyback saham senilai Rp 3 triliun yang telah didapatkan Bank BRI dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 24 Maret 2025 lalu. Keputusan ini menunjukkan komitmen manajemen untuk mengelola nilai investasi para pemegang saham.

Sejauh ini, dari total anggaran yang disetujui, Bank Rakyat Indonesia baru merealisasikan buyback saham sebesar Rp 500 miliar. Ini berarti, masih terdapat kesempatan yang cukup besar bagi perseroan untuk menuntaskan program tersebut. Periode pelaksanaan pembelian kembali saham ini sendiri memiliki batas waktu hingga Maret 2026 mendatang, memberikan ruang bagi manajemen untuk bertindak secara fleksibel namun tetap terukur sesuai kondisi pasar saham.

Viviana Dyah Ayu menegaskan bahwa pelaksanaan buyback saham akan dilakukan “sesegera mungkin, kalau kita melihat situasi pergerakan harga saham BRI saat ini.” Pernyataan ini disampaikan pada Kamis, 30 Oktober, menggarisbawahi urgensi dan kesigapan manajemen dalam merespons kondisi pasar demi menjaga stabilitas dan optimasi nilai saham.

Lebih lanjut, Viviana juga memastikan bahwa pihaknya akan selalu berkoordinasi erat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan aspek keterbukaan informasi. Langkah ini sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku di pasar modal Indonesia, guna menjamin transparansi dan kepercayaan investor.

Cukai Rokok Ilegal: Jurus Baru Purbaya?

Facebook Comments Box

POPULER





November 2025
SSRKJSM
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
×
×