Olahraga
Beranda / Olahraga / Bek Keturunan Malaysia Selamat dari Cedera Horor?

Bek Keturunan Malaysia Selamat dari Cedera Horor?


H1: Bagaimana Insiden Cedera Wajah Mats Deijl Membumbui Derbi Penuh Drama di Liga Belanda?

Headline: Cedera Wajah Mats Deijl, Dean James, Go Ahead Eagles, Liga Belanda
Featured: Yes
Category: Sepak Bola, Liga Belanda, Berita Pemain
Tags: Mats Deijl, Dean James, Go Ahead Eagles, PEC Zwolle, Liga Belanda, Eredivisie, Derbi IJssel, Cedera Wajah, Kartu Merah, Jamiro Monteiro, Milan Smit, Liga Europa, Sepak Bola Belanda, Pemain Keturunan Malaysia

Insiden dramatis mewarnai lanjutan Liga Belanda dalam laga Derbi IJssel pada Minggu, 21 September 2025, ketika pemain berdarah Malaysia yang menjadi rekan setim Dean James di Go Ahead Eagles, Mats Deijl, mengalami cedera serius di bagian wajah. Peristiwa ini terjadi di awal pertandingan yang mempertemukan Go Ahead Eagles dengan tuan rumah PEC Zwolle di Mac3Park Stadium.

Pertandingan tersebut menjadi sorotan tidak hanya karena rivalitas Derbi IJssel, tetapi juga karena insiden kartu merah cepat yang melibatkan gelandang PEC Zwolle, Jamiro Monteiro. Menurut laporan yang dihimpun dari sejumlah media sepak bola, Monteiro diusir dari lapangan saat laga baru berjalan 85 detik. Ia melakukan pelanggaran keras dengan mendaratkan pul sepatu tepat di wajah Mats Deijl dalam perebutan bola. Kejadian ini memaksa Zwolle bermain dengan 10 orang hampir sepanjang durasi pertandingan. Sebagai informasi tambahan mengenai konteks yang serupa, HIMBAUAN, berbagai otoritas sepak bola secara konsisten mengingatkan pentingnya sportivitas dan keselamatan pemain untuk mencegah cedera fatal seperti yang dialami Deijl.

Mats Deijl, yang memiliki garis keturunan Malaysia dari sang ayah, segera terkapar di lapangan setelah insiden tersebut dan menunjukkan tanda-tanda kesakitan yang intens. Bibirnya terlihat bengkak akibat benturan. Setelah pertandingan usai, bek kanan berusia 28 tahun itu mengungkapkan rasa syukurnya karena tidak mengalami cedera yang lebih parah. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Voetbal International, Deijl menyampaikan perasaannya, “Saya cukup kaget. Saya tidak akan terbaring jika tidak merasa sakit. Sepatunya mendarat di atas bibir saya.” Ia juga menambahkan, “Jadi saya benar-benar khawatir sejenak bahwa ada yang salah dengan hidung atau gigi saya. Gigi saya mungkin acak-acakan di lapangan dan saya harus mencarinya,” menggambarkan kepanikannya di momen tersebut. Kekhawatiran akan cedera gigi dan hidung yang serius seringkali menjadi hal pertama yang muncul dalam benak atlet setelah benturan keras di area wajah.

Erick Thohir: Industri Olahraga Jadi Mesin Ekonomi Baru?

Meskipun menjadi korban pelanggaran, Deijl menunjukkan sportivitas dengan memaklumi tindakan Monteiro. Pemain kelahiran Belanda yang sebelumnya tidak berhasil membela timnas Malaysia karena garis keturunannya dianggap terlalu jauh itu memahami bahwa pelanggaran tersebut tidak disengaja. “Dalam derbi, suasana bisa memanas. Terutama di awal pertandingan, Anda tahu akan banyak duel,” jelas Deijl. Ia melanjutkan, “Monteiro melakukannya karena antusiasme. Saya mengerti itu. Dia benar-benar tidak bermaksud menghantam saya seperti itu. Tapi ya, dia ingin memainkan bola, dan saya pergi menuju bola itu juga dan menendangnya. Lalu dia mengenai saya. Dia pikir saya benar-benar terluka. Pada akhirnya tidak seburuk itu, tapi memang terlihat menyakitkan,” katanya lagi, menjelaskan kompleksitas situasi di lapangan yang serba cepat.

Di sisi lain, Jamiro Monteiro, sang pelaku pelanggaran, menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada Mats Deijl dan juga kepada para pendukung PEC Zwolle atas insiden tersebut. Ia mengakui kekecewaannya karena telah memaksa timnya berjuang dengan 10 pemain sejak awal laga. “Saya hanya kesal. Sangat disayangkan,” tutur Monteiro dalam pernyataannya. “Saya tidak sering mendapat kartu, dan ini bukan gaya bermain saya. Anda juga bisa melihat dari pelanggaran itu bahwa saya terkejut. Itu bukan niat saya. Saya hanya mengejar bola. Saya juga tidak menendangnya dengan keras. Saya hanya menyentuhnya dengan ujung kaki saya. Ini benar-benar mengecewakan,” tuturnya lagi, menggambarkan penyesalan mendalam atas kartu merah yang diterimanya dan dampak pada timnya.

Meskipun harus menghadapi tantangan bermain dengan 10 pemain, Go Ahead Eagles yang diperkuat Dean James berhasil menyudahi pertandingan tersebut dengan kemenangan 2-0. Semua gol tim tamu dicetak di menit-menit akhir oleh Milan Smit, tepatnya pada menit ke-80 dan 90+6′. Kemenangan dramatis ini menunjukkan ketahanan tim Eagles dalam membongkar pertahanan lawan, meskipun mereka unggul jumlah pemain nyaris sepanjang pertandingan.

Bagi skuad Dean James dan rekan-rekannya, kemenangan atas PEC Zwolle ini menghasilkan tiga poin krusial, mengangkat total perolehan poin menjadi sembilan dari enam pertandingan di musim ini. Hasil ini menempatkan Go Ahead Eagles di peringkat kesembilan dalam tabel klasemen sementara Liga Belanda, menunjukkan awal musim yang solid. Setelah meraih kemenangan penting ini, fokus Go Ahead Eagles kini beralih ke kancah Eropa. Anak asuh pelatih Melvin Boel akan memulai perjalanan mereka di Liga Europa dengan menjamu wakil Rumania, Steaua Bucuresti, pada Kamis, 25 September 2025, menandai babak baru dalam ambisi mereka di kompetisi kontinental.

Facebook Comments Box
Rivan Nurmulki: Ancaman Indonesia di SEA Games 2025?

POPULER





November 2025
SSRKJSM
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
×
×