HIMBAUAN – Pemerintah Australia menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program strategis Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Dukungan signifikan ini disalurkan melalui kerja sama erat dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia dan diwujudkan melalui pembentukan sebuah Center of Excellence (CoE). Inisiatif kolaboratif ini, yang kesepakatannya telah terjalin sejak 21 Maret 2025, bertujuan utama untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi anak di Tanah Air, khususnya bagi anak-anak dan perempuan.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, dalam pernyataannya di Ayana Midplaza Jakarta pada Senin, 10 November 2025, menyoroti lokasi tiga CoE yang akan menjadi motor penggerak program ini. “Tiga CoE tersebut akan berlokasi di beberapa titik strategis, yakni satu di Bandung, kemudian satu di Surabaya, dan satu lagi akan berada di Papua,” jelas Kamath, menunjukkan fokus pada pemerataan dukungan di berbagai wilayah Indonesia guna memastikan jangkauan yang optimal untuk program MBG.
Peran CoE tidak sekadar memberikan dukungan pasif. Sebagai bagian integral dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Makan Bergizi Gratis, setiap CoE akan menjadi pusat aktivitas penelitian yang mendalam, program pelatihan yang komprehensif, dan pengembangan inovasi terkini. Seluruh upaya ini dirancang untuk memastikan implementasi dan efektivitas program MBG berjalan optimal, dengan target akhir meningkatkan akses terhadap layanan gizi berkualitas bagi anak-anak dan perempuan di seluruh pelosok Indonesia.
Kemitraan strategis menjadi kunci keberhasilan CoE ini. Lembaga ini melibatkan sejumlah pemangku kepentingan penting, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) yang berperan sebagai penyelenggara utama, program MBG itu sendiri, IPB University yang dikenal dengan keunggulan risetnya di bidang pangan, serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang memastikan keselarasan dengan agenda pembangunan nasional. Dengan kolaborasi multidisiplin ini, misi utama CoE adalah memperkuat advokasi kebijakan yang berbasis bukti ilmiah, mendorong pengembangan program yang efektif, dan secara berkelanjutan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya gizi seimbang.
Tidak hanya berfokus pada dukungan teknis dan kelembagaan, Pemerintah Australia juga memandang program MBG sebagai peluang untuk mempererat kemitraan ekonomi yang lebih luas. Hal ini ditegaskan oleh Su McCluskey, Kepala Eksekutif sementara National Farmers Federation. McCluskey mengungkapkan bahwa pemerintah Australia secara aktif memfasilitasi serangkaian pertemuan antara para pengusaha dari kedua negara. Diskusi ini mencakup eksplorasi mendalam di sektor hulu agribisnis, khususnya terkait peningkatan produksi daging, susu, dan berbagai buah-buahan, yang merupakan komponen vital dalam penyediaan makanan bergizi.
Sinergi antara sektor hulu dan hilir menjadi visi utama dari kemitraan Australia-Indonesia ini. McCluskey menekankan bahwa hasil dari peningkatan produksi di sektor hulu pada akhirnya akan memiliki dampak positif yang signifikan pada program-program di bagian hilir, seperti program Makan Bergizi Gratis. Dengan demikian, dukungan ini bukan hanya tentang bantuan langsung, tetapi juga tentang pembangunan kapasitas dan rantai pasok yang berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan pangan bergizi.
“Saya pikir terobosan nyata saat ini adalah tidak hanya memandang hubungan dagang sebagai hubungan antara Australia dan Indonesia,” ujar McCluskey, dalam kesempatan yang sama. Ia menambahkan, “melainkan kemitraan yang memungkinkan kita untuk berdagang bersama di pasar-pasar yang lebih besar.” Pernyataan ini menggarisbawahi perubahan paradigma dari sekadar hubungan dagang bilateral menjadi aliansi strategis yang membuka peluang untuk penetrasi pasar global bersama, sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan regional.
Dengan berbagai inisiatif ini, Australia dan Indonesia semakin memperkuat fondasi kemitraan strategis mereka, bukan hanya dalam ranah diplomatik dan sosial, tetapi juga ekonomi, demi masa depan yang lebih cerah dan gizi yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.
Pilihan Editor: Mengapa Makin Banyak Anak Muda yang Menganggur
Sumber: MSN


