HIMBAUAN Astra International (ASII) secara konsisten menegaskan komitmennya dalam pembayaran dividen interim untuk tahun buku 2025. Emiten konglomerasi ini dikenal luas karena konsistensinya dalam mendistribusikan dividen interim kepada para pemegang saham setiap tahun.
Bagaimana Kebijakan Dividen Astra International Ditetapkan?
Kepala Hubungan Investor Korporat ASII, Tira Ardianti, menjelaskan bahwa penetapan kebijakan dividen oleh Astra senantiasa melalui pertimbangan mendalam atas sejumlah aspek utama. Menurut Tira, kebijakan dividen Astra berpegang pada prinsip yang melibatkan kondisi keuangan perusahaan, tingkat profitabilitas yang berhasil dicapai, serta evaluasi kebutuhan kas yang esensial untuk mendukung operasional bisnis dan rencana investasi masa depan.
Berapa Proyeksi Dividen Interim ASII untuk 2025?
Meskipun komitmen terhadap dividen interim telah ditegaskan, Tira Ardianti belum dapat mengumumkan besaran proyeksi dividen interim yang akan didistribusikan pada tahun ini. Keputusan mengenai pembagian dividen interim didasarkan pada posisi keuangan yang memungkinkan dan memerlukan persetujuan dari dewan komisaris. Setelah disetujui, dividen interim ini akan menjadi bagian integral dari total dividen tahunan dan akan disahkan secara resmi pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berikutnya.
Bagaimana Sejarah Pembagian Dividen Interim ASII?
Berdasarkan rekam jejak historis, ASII secara rutin membagikan dividen interim dalam jumlah yang signifikan. Pada tahun 2024, perusahaan mendistribusikan dividen interim senilai Rp 3,96 triliun, yang setara dengan Rp 98 per saham. Nilai dividen interim ini mereplikasi jumlah yang sama pada tahun 2023, yang juga mencapai Rp 3,96 triliun atau Rp 98 per saham. Konsistensi ini memperkuat posisi ASII sebagai emiten yang berkomitmen terhadap pengembalian nilai bagi para investornya. Investasi Astra International (ASII) untuk Bisnis Jangka Panjang, Cek Rekomendasinya
Bagaimana Kinerja Keuangan Astra International pada Semester I-2025?
Dari perspektif kinerja finansial, Astra mencatatkan peningkatan pendapatan pada semester I-2025. Pendapatan bersih konsolidasian Grup berhasil mencapai Rp 162,9 triliun, menunjukkan kenaikan sebesar 2% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan ini merefleksikan pertumbuhan aktivitas bisnis di berbagai segmen usaha Astra.
Namun, laba bersih Grup mengalami penurunan. Tanpa mempertimbangkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina, laba bersih Grup tercatat Rp 16 triliun, atau turun 4% dibandingkan dengan semester I-2024. Jika penyesuaian nilai wajar tersebut turut diperhitungkan, laba bersih menunjukkan penurunan sebesar 2%, menjadi Rp 15,5 triliun. Penurunan ini mengindikasikan bahwa beberapa investasi non-inti perusahaan turut memengaruhi capaian laba bersih konsolidasian.
Tonton: Astra International (ASII) Borong Saham Medikaloka Hermina (HEAL) Rp 2,69 Triliun
Bagaimana Pergerakan Harga Saham ASII Terbaru?
Saham ASII menunjukkan penguatan di pasar modal. Pada penutupan perdagangan hari Selasa, 23 September 2025, saham emiten ini berhasil bertengger pada posisi Rp 5.900 per saham, mencatatkan kenaikan sebesar 3,51% dibandingkan dengan hari perdagangan sebelumnya. Secara year to date (YTD), harga saham ASII telah menguat signifikan sebesar 20,41%, merefleksikan sentimen positif pasar terhadap prospek dan fundamental perusahaan.

Tag Headline: Dividen Interim ASII, Astra International, Kinerja Keuangan Astra, Saham ASII, Kebijakan Dividen
Tag Featured: Dividen Konsisten, Proyeksi Dividen, Laba Bersih Astra, Penguatan Saham
{{category}}: Ekonomi & Bisnis, Pasar Modal, Dividen, Investasi
Tag With coma: Astra International, ASII, dividen interim, kebijakan dividen, kinerja keuangan, laba bersih, pendapatan, harga saham, pasar modal, investasi, RUPST, dewan komisaris, profitabilitas, cash flow, GoTo, Hermina


