HIMBAUAN – Jakarta – Pergerakan saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) memulai sesi perdagangan hari ini, Selasa (25/11/2025), dengan performa yang menguat. Kenaikan ini terjadi di tengah kabar terbaru dari induk ekosistemnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), yang mengumumkan perubahan signifikan dalam jajaran manajemen puncaknya.
Pada penutupan perdagangan Senin (24/11/2025), saham ARTO berhasil ditutup naik sebesar 25 poin, mencapai level Rp1.975 per saham. Tren positif ini berlanjut pada pembukaan perdagangan hari ini. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, saham ARTO dibuka dengan penguatan sebesar 0,51%, bergerak ke level Rp1.985 per saham, menunjukkan sentimen positif dari investor.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, menjelaskan bahwa penguatan saham ARTO pada awal perdagangan hari ini memiliki keterkaitan erat dengan dinamika yang terjadi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Menurutnya, pergantian posisi Direktur Utama di GOTO menjadi pemicu utama kenaikan tersebut.
“Faktor penyebab saham ARTO menguat pada pembukaan perdagangan hari ini karena memiliki keterkaitan dengan pergantian CEO GOTO, mengingat Bank Jago merupakan bagian integral dari ekosistem GOTO,” ujar Nafan kepada Bisnis, Selasa (25/11/2025), menggarisbawahi hubungan strategis antara kedua entitas.
Sebagai informasi tambahan, GoTo melalui anak perusahaannya, PT Dompet Karya Anak Bangsa, adalah salah satu pemegang saham utama di Bank Jago. Mengutip informasi dari laman resmi Bank Jago, PT Dompet Karya Anak Bangsa saat ini menggenggam 21,4% dari total saham ARTO, menegaskan posisi strategis Bank Jago dalam struktur ekosistem digital GoTo.
Melihat prospek tersebut, Nafan merekomendasikan kepada para investor untuk melakukan pembelian saham ARTO secara bertahap atau accumulative buy. Ia menetapkan target harga yang menjanjikan, yakni Rp2.370 per saham, mengindikasikan potensi pertumbuhan nilai investasi di Bank Jago.
: Menanti Taji Hans Putuwo Benahi GOTO, Lanjut Hingga Merger Grab?
Patrick Walujo Mundur dari GOTO
Pada Senin (24/11/2025), GoTo secara resmi menerima surat pengunduran diri Patrick Walujo dari jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan. Dalam catatan Bisnis, pihak manajemen GoTo menyatakan bahwa estafet kepemimpinan akan diserahkan kepada Hans Patuwo sebagai penerusnya.
“Bapak Sugito Walujo mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Utama Perseroan dan tongkat kepemimpinan akan dilanjutkan oleh Bapak Hans Patuwo yang akan dinominasikan sebagai Direktur Utama Perseroan dan Chief Executive Officer,” demikian pernyataan resmi manajemen GoTo dalam keterbukaan informasi publik pada Senin (24/11/2025).
Nominasi Hans Patuwo ini dijadwalkan akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 17 Desember 2025. Proses ini merupakan bagian dari strategi suksesi yang diklaim telah dipersiapkan secara matang demi menjaga stabilitas dan kesinambungan strategi bisnis GoTo ke depan.
Selain Patrick Walujo, beberapa nama penting lainnya juga turut mengundurkan diri dari jabatannya. Ade Mulyana melepaskan posisi Direktur, sementara Pablo Malay dan Winato Kartono mundur dari posisi Komisaris dengan alasan pribadi dan keluarga. Untuk memperkuat fungsi pengawasan perusahaan, GoTo berencana menominasikan Andre Soelistyo dan Santoso Kartono sebagai anggota dewan komisaris.
Perseroan menegaskan bahwa seluruh proses pergantian manajemen ini akan mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu POJK 33/2014 dan POJK 15/2020, serta Anggaran Dasar GoTo. Agenda pengesahan pergantian manajemen ini akan menjadi salah satu poin utama dalam RUPSLB pada 17 Desember 2025. Perusahaan juga menjamin bahwa serangkaian perubahan ini tidak akan berdampak negatif terhadap operasional maupun kondisi keuangan perseroan.
“Kejadian ini tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional, kondisi hukum, keuangan, dan kelangsungan usaha Perseroan,” tegas manajemen GoTo dalam keterangannya, memberikan jaminan kepada para pemegang saham dan pasar.

Bank Jago Tbk. – TradingView
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


