HIMBAUAN – Polisi akhirnya mengumumkan hasil penyidikan terkait kasus tragis kematian Alvaro Kiano Nugroho, seorang anak berusia 6 tahun, dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Senin (24/11) malam. Pengumuman ini menjadi titik terang, sekaligus menambah duka mendalam, atas kasus hilangnya Alvaro yang telah dilaporkan sejak Maret 2025.
Jasad Alvaro ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, hanya tinggal kerangka, di area Kali Cirewet, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/11). Temuan ini mengakhiri pencarian yang panjang dan membuka lembaran baru dalam penyelidikan mendalam. Pihak kepolisian kemudian mengamankan Alex, ayah tiri Alvaro, sebagai tersangka utama dalam kasus yang menggemparkan ini. Namun, tak lama berselang, Alex ditemukan bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan, menambah kompleksitas dan misteri di balik kematian bocah malang tersebut.
Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Alvaro di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, saat mereka turut menyaksikan penjelasan polisi melalui layar ponsel. Terpantau oleh kumparan, setiap detail hasil penyidikan disimak dengan saksama oleh keluarga dan kerabat. Nenek Alvaro, Sayem (53), tak kuasa menahan kesedihan yang mendalam, berulangkali terlihat menitikkan air mata, menunjukkan betapa hancurnya hati keluarga akibat kehilangan yang begitu pahit ini. Di bagian depan rumah, deretan karangan bunga dari sejumlah kerabat terpajang rapi, menjadi simbol belasungkawa dan dukungan, di samping kursi-kursi yang berjejer, seolah menanti kedatangan jenazah yang masih misteri.
Hingga kini, keluarga dan publik masih menanti kepastian mengenai kapan jenazah Alvaro akan tiba di rumah duka dan di mana lokasi pemakamannya akan dilakukan. Tragedi yang menimpa Alvaro ini meninggalkan luka yang dalam serta serangkaian pertanyaan yang belum sepenuhnya terjawab, menjadikan kasus ini sebagai pengingat pahit akan kerentanan anak-anak di tengah lingkungan yang seharusnya memberikan perlindungan.
Sumber: Kumparan
