Urban Infrastructure
Beranda / Urban Infrastructure / Sentra Fauna & Kuliner Lenteng Agung: Ikon Baru Jakarta?

Sentra Fauna & Kuliner Lenteng Agung: Ikon Baru Jakarta?

HIMBAUAN

Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung

Revitalisasi Kota: Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ikon Baru Jakarta Selatan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan sebuah inisiatif ambisius untuk mengembangkan kawasan baru yang inovatif di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Proyek ini berpusat pada pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner, sebuah kompleks multifungsi yang dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar pusat perdagangan. Sentra ini diproyeksikan sebagai ikon kota yang megah, ruang usaha yang representatif bagi para pelaku bisnis lokal, serta destinasi edukasi fauna yang menarik dan mudah diakses oleh seluruh warga Jakarta. Transformasi ini mencerminkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menciptakan ruang publik yang holistik, memadukan aspek ekonomi, sosial, dan edukasi dalam satu harmoni urban.

Mengapa Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Penting bagi Jakarta?

Pengembangan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebuah langkah strategis untuk memperkaya fasilitas publik ibu kota. Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, mengemukakan bahwa kawasan ini dirancang untuk melampaui fungsi tradisional sebagai tempat berdagang. Konsepnya adalah menciptakan ruang interaksi warga yang dinamis, pusat edukasi fauna yang komprehensif, serta wadah kegiatan seni, budaya, dan komunitas yang aktif. Desain multifungsi ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah ekosistem urban yang mendorong kebersamaan, pembelajaran, dan ekspresi kreativitas bagi masyarakat.

Chico Hakim lebih lanjut menjelaskan bahwa kawasan ini akan menjadi ruang publik baru yang secara simultan mempertemukan ekonomi rakyat, memfasilitasi kreativitas lokal, dan menyediakan rekreasi keluarga dalam satu lokasi terpadu. Pendekatan ini memastikan bahwa Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung bukan hanya berfungsi sebagai pusat komersial, melainkan juga sebagai episentrum kegiatan sosial dan kultural yang mendukung perkembangan komunitas.

1.000 Desa Nelayan: Cara Ampuh Tingkatkan Kesejahteraan Pesisir

Bagaimana Sentra Ini Mencerminkan Visi “Jakarta Global”?

Pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung juga secara substansial mencerminkan semangat “Jakarta Global”. Visi “Jakarta Global” mengartikulasikan aspirasi kota modern yang tertata rapi, manusiawi dalam pendekatannya, dan secara fundamental berpihak pada pelaku usaha lokal. Sentra ini merupakan manifestasi fisik dari tujuan-tujuan tersebut. Konsep “modern” diwujudkan melalui infrastruktur yang dirancang canggih dan fasilitas yang memadai, selaras dengan kebutuhan perkotaan kontemporer. “Tertib” terefleksi dalam penataan ruang usaha yang terorganisir, berbeda dari pola perdagangan informal yang kerap tidak teratur. Aspek “manusiawi” diperlihatkan melalui penyediaan ruang interaksi yang nyaman dan ramah keluarga, mengakomodasi kebutuhan rekreasi dan edukasi masyarakat. Terakhir, keberpihakan pada “pelaku usaha lokal” ditegaskan dengan menyediakan fasilitas usaha yang representatif dan berdaya saing bagi UMKM, mendukung pertumbuhan ekonomi mikro di ibu kota.

Apa Komitmen Pemprov DKI Jakarta terhadap UMKM melalui Sentra Ini?

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menegaskan bahwa pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung merupakan wujud konkret komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadirkan fasilitas usaha yang lebih tertata dan berdaya saing tinggi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut Ratu, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung akan bertransformasi menjadi ruang usaha baru yang menawarkan kualitas “lebih keren, modern, dan nyaman”.

Sentra ini menyediakan tempat yang lebih layak dan memberikan kesempatan lebih besar untuk berkembang bagi para pelaku usaha. Ini mencakup pedagang yang selama ini berjualan di kawasan Barito, serta khususnya bagi mereka yang terdaftar secara resmi sebagai anggota PPKUKM. Penempatan mereka di Sentra Lenteng Agung memastikan bahwa kegiatan ekonomi yang telah berjalan dapat terus berlanjut di tempat yang lebih tertata dan representatif, sekaligus meningkatkan potensi pertumbuhan bisnis mereka.

Bagaimana Sentra Fauna dan Kuliner Terintegrasi dengan Lingkungan Sekitarnya?

Pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung berjalan seiring dengan rencana pengembangan Taman Bendera Pusaka. Proyek ini akan mengintegrasikan tiga taman bersejarah di Jakarta Selatan—Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser—menjadi satu kesatuan ruang hijau yang lebih besar dan terhubung. Integrasi ini menciptakan sebuah ekosistem urban yang sinergis, di mana area komersial dan rekreasi terhubung dengan ruang hijau yang vital.

Secara signifikan, para pedagang dari Pasar Barito, yang terdampak oleh proyek pengembangan ini, akan menjadi bagian integral dari ekosistem baru di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung. Perpindahan ini dirancang untuk memastikan bahwa kegiatan ekonomi yang selama ini mereka jalankan dapat terus berlanjut di lingkungan yang lebih tertata dan representatif. Dengan demikian, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung tidak hanya menjadi destinasi baru, tetapi juga solusi berkelanjutan bagi komunitas pedagang yang direlokasi, menjaga keberlangsungan ekonomi lokal sambil meningkatkan kualitas fasilitas publik.

Kualanamu: Penumpang Internasional Melonjak! Target 2,4 Juta

Fasilitas dan Aksesibilitas Apa Saja yang Ditawarkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung?

Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung dirancang dengan fasilitas yang lengkap dan modern untuk mendukung beragam aktivitas. Kawasan ini menyediakan total 125 kios dengan berbagai fungsi spesifik:

  • 22 kios untuk berbagai jenis usaha umum.
  • 70 amfiteater yang berfungsi sebagai ruang pertunjukan dan kegiatan komunitas.
  • 74 kios burung dan pakan hewan, mendukung spesialisasi fauna.
  • 29 kios parsel dan kuliner tambahan, melengkapi penawaran makanan dan hadiah.

Seluruh area sentra akan terbagi ke dalam lima zona tematik, meskipun detail spesifik dari setiap zona tidak disebutkan, pembagian ini bertujuan untuk mengorganisir fungsi dan pengalaman pengunjung secara lebih terstruktur.

Selain unit-unit usaha, kawasan ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai. Terdapat area pertunjukan seni dan budaya yang memungkinkan ekspresi kreativitas lokal, lahan parkir yang luas untuk kenyamanan pengunjung, toilet yang bersih, dan musala sebagai fasilitas ibadah. Desain sentra mengedepankan konsep ramah lingkungan dan ramah keluarga, dengan sistem sirkulasi udara dan sanitasi yang optimal. Lokasinya juga sangat strategis dan mudah dijangkau melalui berbagai moda transportasi publik, termasuk Stasiun Commuter Line Lenteng Agung, layanan Transjakarta, dan angkutan umum Jak Lingko. Kemudahan akses ini menjadikannya destinasi yang sangat prospektif bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

Pengembangan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebuah visi komprehensif untuk menciptakan ruang publik yang berdaya guna, mendukung ekonomi lokal, melestarikan edukasi fauna, dan memfasilitasi interaksi sosial dalam kerangka kota modern yang manusiawi. Dengan segala fasilitas dan konsep yang ditawarkan, sentra ini siap menjadi landmark baru yang membanggakan bagi Jakarta Selatan dan seluruh Ibu Kota.

Sumber: BeritaJakarta.id

Colomadu Rata! Gerbang Tol Dibongkar, Lalu Lintas Lancar






Facebook Comments Box
×
×