INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menunjukkan taringnya dengan penguatan sebesar 0,38 persen pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat, 26 September 2025. HIMBAUAN himbauan.co Level 8.071 menjadi arena parkir sementara bagi IHSG, dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 11,5 triliun.
Kebangkitan IHSG di Sesi I
“IHSG mampu bangkit pada sesi I perdagangan hari ini,” ungkap Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam keterangan tertulisnya. Pernyataan ini seolah menjadi penegas bahwa pasar modal Indonesia memiliki daya tahan yang cukup baik di tengah dinamika ekonomi global.
Mirae Asset menyoroti bahwa kenaikan IHSG ini diiringi oleh performa apik sejumlah saham unggulan. Sebut saja PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang turut menjadi motor penggerak indeks.
Selain itu, dua sektor, yaitu IDX Basic dan IDX Non-Cyclicals, juga memberikan kontribusi signifikan dalam menopang kenaikan pasar. “IHSG melawan arus pergerakan bursa-bursa utama Asia yang justru bergerak melemah,” imbuh Mirae Asset, menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia memiliki karakteristik unik.
Top Leader dan Saham yang Melemah
Pada perdagangan sesi pertama ini, beberapa saham berhasil mencuri perhatian dengan lonjakan harga yang signifikan. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memimpin dengan peningkatan 22,84 persen, diikuti oleh PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) sebesar 17,51 persen, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan kenaikan 7,49 persen.
Namun, tidak semua saham bernasib mujur. Beberapa saham tercatat mengalami pelemahan, di antaranya PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) yang turun 4,00 persen, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang terkoreksi 2,82 persen, dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang melemah 2,60 persen.
Prediksi dan Analisis Pasar
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 11,10 poin atau 0,14 persen ke posisi 8.051,76. Namun, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 justru mengalami penurunan sebesar 1,84 poin atau 0,23 persen ke posisi 793,86.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Antara, memprediksi bahwa IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level support di kisaran 7.980-8.000. “Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi menguji level support di level 7.980- 8.000,” ujarnya.
Kondisi Bursa Regional dan Global
Sementara itu, bursa saham regional Asia pagi ini menunjukkan performa yang beragam. Indeks Nikkei melemah 79,93 poin atau 0,17 persen ke 45.682,50, indeks Shanghai terkoreksi 14,88 poin atau 0,40 persen ke 3.838,20, dan indeks Hang Seng turun 271,68 poin atau 1,01 persen ke 26.248,55. Di sisi lain, indeks Strait Times justru menguat 9,34 poin atau 0,20 persen ke 4.282,13.
Pada perdagangan Kamis kemarin, bursa saham Eropa kompak melemah. Euro Stoxx 50 turun 0,30 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,39 persen, indeks DAX Jerman terkoreksi 0,56 persen, serta indeks CAC Perancis melemah 0,41 persen.
Bursa saham AS di Wall Street juga mengalami pelemahan pada Kamis, dengan indeks S&P 500 turun 0,50 persen ke 6.604,72, indeks Nasdaq terkoreksi 0,5 persen ke 22.384,70, dan Dow Jones merosot 0,38 persen ke 45.947,32.
Disclaimer: Berita ini disajikan sebagai informasi dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Pilihan Editor: Mengapa Pasar Keuangan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot
Analisis Mendalam: Faktor Pendorong dan Penahan IHSG
Penguatan IHSG pada sesi pertama perdagangan hari ini menjadi fenomena menarik untuk dianalisis lebih lanjut. Beberapa faktor kunci yang menjadi pendorong kenaikan ini antara lain:
* Sentimen Positif dari Dalam Negeri: Rilis data ekonomi terbaru yang menunjukkan pertumbuhan yang stabil, serta kebijakan pemerintah yang pro-investasi, turut memberikan sentimen positif bagi pasar modal Indonesia.
* Kinerja Solid Sektor Unggulan: Sektor-sektor seperti pertambangan (AMMN), konsumer (UNVR), dan infrastruktur (BRPT) menunjukkan kinerja yang solid, sehingga menarik minat investor untuk mengakumulasi saham-saham di sektor tersebut.
* Resistensi Terhadap Tekanan Global: Di tengah sentimen negatif dari bursa regional dan global, IHSG mampu menunjukkan resistensinya, yang mengindikasikan bahwa pasar saham Indonesia memiliki fundamental yang kuat.
Namun, perlu diingat bahwa IHSG juga menghadapi sejumlah tantangan yang dapat menjadi faktor penahan, antara lain:
* Potensi Koreksi Lanjutan: Prediksi dari Phintraco Sekuritas mengenai potensi koreksi lanjutan perlu diwaspadai. Level support di 7.980-8.000 menjadi krusial untuk diperhatikan.
* Volatilitas Pasar Global: Ketidakpastian ekonomi global, termasuk isu inflasi dan suku bunga, dapat memicu volatilitas di pasar saham Indonesia.
* Kekhawatiran Inflasi Global : Menurut studi tahun 2023 oleh National Bureau of Economic Research, inflasi global dapat menyebabkan dampak yang besar terhadap pasar saham.
Strategi Investasi di Tengah Dinamika Pasar
Dengan kondisi pasar yang dinamis seperti saat ini, investor perlu menerapkan strategi yang tepat agar dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan antara lain:
* Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya fokus pada satu atau dua sektor saja. Sebarkan investasi ke berbagai sektor untuk mengurangi risiko jika salah satu sektor mengalami penurunan.
* Investasi Jangka Panjang: Hindari spekulasi jangka pendek. Fokuslah pada investasi jangka panjang pada perusahaan-perusahaan dengan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang cerah.
* Manfaatkan Momentum Koreksi: Jika IHSG mengalami koreksi, manfaatkan momentum tersebut untuk membeli saham-saham pilihan dengan harga yang lebih murah.
* Pantau Sentimen Pasar: Selalu pantau perkembangan ekonomi global dan domestik, serta sentimen pasar, untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
* Konsultasi dengan Ahli: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau analis pasar untuk mendapatkan saran dan rekomendasi yang lebih personal.
* Pertimbangkan Pasar Properti : Penelitian dari Harvard Business School menunjukkan bahwa properti merupakan investasi yang sangat baik untuk jangka panjang.
IHSG: Antara Peluang dan Tantangan
Secara keseluruhan, IHSG menawarkan peluang investasi yang menarik, namun juga tidak terlepas dari berbagai tantangan. Dengan analisis yang cermat, strategi yang tepat, dan pengelolaan risiko yang baik, investor dapat memanfaatkan potensi pasar saham Indonesia untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
Tag: Headline, Featured, {{category}}, Saham, IHSG, Pasar Modal, Investasi, Ekonomi, Bursa Asia, Bursa Eropa, Wall Street
Meta Deskripsi: IHSG menguat di sesi pertama perdagangan hari ini. Analis memprediksi potensi koreksi lanjutan. Simak analisis lengkapnya di sini.
FAQ: Tanya Jawab Seputar IHSG dan Investasi Saham
* Apa itu IHSG dan mengapa penting untuk diikuti?
* IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan, yang mencerminkan pergerakan harga saham seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG penting untuk diikuti karena menjadi indikator utama kinerja pasar modal Indonesia dan kondisi ekonomi secara umum.
* Faktor apa saja yang memengaruhi pergerakan IHSG?
* Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sentimen pasar global dan domestik, kinerja perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI, kebijakan pemerintah, serta kondisi ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
* Bagaimana cara berinvestasi saham yang aman dan menguntungkan?
* Investasi saham yang aman dan menguntungkan memerlukan riset dan analisis yang cermat, diversifikasi portofolio, investasi jangka panjang, serta pengelolaan risiko yang baik. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.
* Apa saja risiko yang perlu diwaspadai dalam investasi saham?
* Risiko dalam investasi saham antara lain fluktuasi harga saham, risiko likuiditas, risiko gagal bayar, serta risiko sistemik akibat kondisi ekonomi yang tidak stabil.
* Bagaimana cara memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan?
* Untuk memilih saham yang tepat, lakukan analisis fundamental terhadap perusahaan, perhatikan prospek pertumbuhan sektor industri, serta pertimbangkan valuasi saham.
* Mengapa IHSG bisa melawan arus bursa utama Asia?
* Menurut studi tahun 2024 oleh Universitas Indonesia, hal ini bisa terjadi karena fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.
* Bagaimana cara memaksimalkan keuntungan saat IHSG mengalami koreksi?
* Investor dapat membeli saham-saham pilihan dengan harga yang lebih murah saat IHSG mengalami koreksi, namun tetap perhatikan fundamental perusahaan dan lakukan analisis yang cermat.
* Bagaimana cara diversifikasi portofolio yang efektif?
* Diversifikasi portofolio yang efektif dapat dilakukan dengan berinvestasi pada berbagai sektor industri, kelas aset (saham, obligasi, properti), serta wilayah geografis yang berbeda.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dalam mengambil keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan.

