Ekonomi
Beranda / Ekonomi / Ancol Dapat Dana Segar Rp 220 Miliar dari Danamon

Ancol Dapat Dana Segar Rp 220 Miliar dari Danamon

Headline: PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Ambil Fasilitas Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Danamon, Strategi Penguatan Modal di Tengah Kinerja Keuangan yang Menurun
Featured: Yes
Category: Keuangan, Investasi, Properti, Pariwisata
Tags: PJAA, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Bank Danamon, BDMN, Kredit Rp 220 Miliar, Modal Kerja, Laba Bersih, Pendapatan, Kinerja Keuangan, Semester I 2025, Daniel Windriatmoko, Pariwisata Jakarta, Sektor Rekreasi

HIMBAUAN JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), pengelola destinasi rekreasi terkemuka, secara resmi menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Kesepakatan yang terjalin pada Kamis, 18 September 2025, ini bernilai Rp 220 miliar. Langkah strategis ini ditempuh di tengah situasi kinerja perseroan yang masih menghadapi tekanan finansial, menyoroti upaya manajemen untuk menjaga stabilitas operasional dan finansial.

Mengapa PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Mengambil Fasilitas Kredit Ini?

Pinjaman fasilitas kredit yang diperoleh PJAA dari Bank Danamon memiliki tujuan spesifik untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan. Daniel Windriatmoko, Corporate Communication PJAA, menjelaskan bahwa dari total fasilitas Rp 220 miliar, sebanyak Rp 200 miliar akan dialokasikan sebagai modal kerja. Modal kerja ini bersifat umum atau general purpose, yang berarti penggunaannya fleksibel dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan operasional serta pengembangan perusahaan di masa mendatang. Daniel, dalam keterangannya kepada Kontan pada Minggu, 21 September 2025, menegaskan bahwa dana ini tidak difokuskan pada proyek tunggal, melainkan untuk mendukung kelancaran bisnis secara keseluruhan.

Bagaimana Kinerja Keuangan PJAA Mempengaruhi Keputusan Ini?

Keputusan PJAA untuk mengambil fasilitas kredit terjadi di tengah periode keuangan yang menantang. Data laporan keuangan menunjukkan bahwa hingga paruh pertama tahun 2025, laba bersih perseroan mengalami penurunan tajam. Laba bersih PJAA merosot 63,74% secara tahunan (Year-on-Year/YoY) menjadi Rp 21,69 miliar. Penurunan ini sangat signifikan dibandingkan dengan laba bersih Rp 59,82 miliar yang dicatatkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Corporate Finance pada tahun 2022 menunjukkan bahwa perusahaan seringkali mencari pembiayaan eksternal, termasuk fasilitas kredit, sebagai strategi untuk mengatasi tekanan likuiditas dan mempertahankan operasional di tengah penurunan profitabilitas. Ini sesuai dengan apa yang dilakukan PJAA untuk menjaga stabilitasnya. Penurunan laba bersih ini berkorelasi langsung dengan penurunan pendapatan usaha PJAA, yang tercatat turun 12,76% YoY. Pendapatan usaha perseroan pada semester I-2025 adalah Rp 495,46 miliar, lebih rendah dari Rp 567,95 miliar yang berhasil dibukukan pada semester I-2024. Penurunan pendapatan ini mencerminkan adanya tantangan dalam menarik pengunjung atau pembeli di berbagai segmen bisnis Ancol.

Coretax DJP: Serah Terima dari Vendor 15 Desember!

Segmen Bisnis Mana yang Menjadi Penopang Utama dan Mengalami Penurunan?

Analisis lebih lanjut terhadap sumber pendapatan PJAA mengungkapkan bahwa segmen tiket masih menjadi kontributor pendapatan terbesar. Pada semester I-2025, pendapatan dari segmen tiket mencapai Rp 332,58 miliar. Namun, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 17,23% YoY dari Rp 401,83 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini mengindikasikan bahwa jumlah pengunjung atau rata-rata pengeluaran per pengunjung di wahana rekreasi Ancol belum sepenuhnya pulih. Lebih lanjut, segmen hotel dan restoran juga menghadapi tantangan serupa. Pendapatan dari segmen ini melemah 14,12% YoY, turun menjadi Rp 32,11 miliar dari Rp 37,40 miliar pada semester I-2024. Kontraksi di kedua segmen utama ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat atau minat terhadap aktivitas rekreasi dan perhotelan di Ancol masih berada di bawah ekspektasi. Sementara itu, segmen real estat menyumbang pendapatan sebesar Rp 112,09 miliar pada semester I-2025. Meskipun detail perbandingan YoY tidak disebutkan untuk segmen ini, kontribusinya tetap signifikan terhadap total pendapatan perusahaan.

Penandatanganan fasilitas kredit dengan Bank Danamon merupakan langkah proaktif PJAA untuk memastikan ketersediaan modal kerja yang cukup di tengah fluktuasi kinerja keuangan. Strategi ini diharapkan dapat menjadi fondasi untuk mempertahankan operasional dan menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, sekaligus mencari peluang untuk memulihkan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan di masa mendatang.

PJAA Chart by TradingView

Facebook Comments Box

POPULER





Desember 2025
SSRKJSM
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031 
×
×