Strategi Adaptif Bank Jago (ARTO) Menghadapi Dinamika Suku Bunga Acuan dan Prioritas Profitabilitas
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) secara cermat memantau fluktuasi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), sebuah indikator ekonomi makro yang memiliki siklus naik dan turunnya tersendiri. Kenaikan atau penurunan BI Rate secara langsung memengaruhi lanskap operasional perbankan, termasuk potensi imbal hasil dari pinjaman dan biaya dana. Sebagai bank digital yang inovatif, Bank Jago mengambil pendekatan strategis yang tidak hanya berfokus pada margin bunga bersih (NIM), melainkan pada pencapaian profitabilitas jangka panjang.
Bagaimana Bank Jago Menanggapi Perubahan Suku Bunga Acuan?
Menanggapi dinamika suku bunga acuan, Head of Treasury and Financial Institution Bank Jago, Yoyo Cahyadi, menegaskan bahwa strategi Bank Jago tidak semata-mata terpaku pada pergerakan NIM. Bank Jago memandang NIM sebagai salah satu dari sekian banyak indikator kinerja yang menggambarkan efisiensi operasional. Yoyo Cahyadi menyatakan, “NIM merupakan salah satu matriks. Sebenarnya fokus kami bukan harus NIM selalu naik atau gimana, tidak. Namun, pada akhirnya, kami berorientasi pada profitabilitas.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen Bank Jago untuk mengembangkan model bisnis yang tangguh dan adaptif terhadap berbagai kondisi pasar.
Mengapa Profitabilitas Menjadi Prioritas Utama Bank Jago?
Secara teoritis, kenaikan NIM tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan profitabilitas bank. Ini karena profitabilitas melibatkan berbagai faktor yang lebih luas, termasuk biaya operasional, pendapatan non-bunga, dan manajemen risiko. Oleh karena itu, Bank Jago secara fundamental memprioritaskan terjaganya profitabilitas dalam kondisi yang optimal, terlepas dari pergerakan NIM. Yoyo Cahyadi menguraikan lebih lanjut, “Soal NIM memang kami perlu juga nanti melihat bagaimana dinamika pasar dan sebagainya. Yang penting kami tetap menjaga pertumbuhan yang baik dan profitabilitas juga terjaga. Kami cenderung ke arah sana.” Pendekatan ini memastikan bahwa Bank Jago membangun fundamental keuangan yang kuat dan berkelanjutan, berfokus pada hasil akhir keuangan secara komprehensif.
Apa Langkah Bank Jago Terkait Bunga Deposito Pasca Penurunan BI Rate?
Secara terpisah, Corporate Communication Bank Jago, Marcelo Y., menjelaskan bahwa manajemen terus mempelajari dan mengevaluasi dampak penurunan BI Rate terhadap struktur bunga deposito di banknya. Proses ini melibatkan analisis mendalam terhadap kondisi pasar, perilaku nasabah, serta posisi kompetitif Bank Jago. Marcelo Y. menyampaikan, “Masih lihatlah, masih banyak faktor sih jadi tidak bisa langsung kalau suku bunga acuan turun, turun. Kan pasti ada kondisi market-nya juga kita lihat.” Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Bank Jago mengadopsi pendekatan hati-hati dan berbasis data dalam menyesuaikan produk depositorinya, memastikan keputusan yang diambil selaras dengan strategi profitabilitasnya dan responsif terhadap kondisi pasar.
Berapa Tingkat Bunga Deposito yang Ditawarkan Bank Jago?
Sebagai informasi, mengutip platform resmi Bank Jago, bank digital ini menawarkan berbagai tingkat bunga deposito yang kompetitif, disesuaikan dengan nominal simpanan dan jangka waktu (tenor) penempatan dana. Struktur bunga deposito Bank Jago dirancang untuk memberikan pilihan fleksibel bagi nasabah:
- Untuk simpanan di atas Rp1 miliar, Bank Jago menetapkan bunga deposito tertinggi sebesar 6,50% per tahun (p.a.). Tingkat bunga ini berlaku untuk tenor 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, memberikan potensi imbal hasil yang signifikan bagi nasabah dengan penempatan dana besar.
- Bagi simpanan di rentang Rp1 juta hingga Rp99,99 juta, Bank Jago menawarkan bunga sebesar 5% per tahun untuk tenor 1 bulan. Sementara itu, untuk tenor yang lebih panjang, yaitu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, nasabah akan mendapatkan bunga sebesar 5,5% per tahun.
- Penempatan dana di kisaran Rp100 juta hingga Rp499,99 juta memperoleh bunga 5,5% per tahun untuk tenor 1 bulan. Untuk tenor 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, bunga yang diberikan meningkat menjadi 5,75% per tahun.
- Selain itu, untuk simpanan antara Rp500 juta hingga Rp999,99 juta, Bank Jago menawarkan bunga 5,75% per tahun untuk tenor 1 bulan. Apabila nasabah memilih tenor 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan, tingkat bunga yang ditawarkan adalah 6% per tahun.
Struktur bunga deposito Bank Jago ini menunjukkan komitmen untuk menarik beragam segmen nasabah, menawarkan insentif yang bervariasi berdasarkan jumlah dan durasi penempatan dana.
Kapan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Acuan?
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) telah mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga acuannya, atau BI Rate. Berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) yang dilaksanakan pada periode 16 hingga 17 September 2025, BI memutuskan untuk menyesuaikan BI Rate menjadi 4,75%. Gubernur BI, Perry Warjiyo, secara resmi mengumumkan keputusan ini dalam konferensi pers RDG BI pada Rabu, 17 September 2025. Penurunan BI Rate ini bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Dalam pengumuman tersebut, bank sentral juga melakukan penyesuaian terhadap suku bunga fasilitas lainnya. Suku bunga Deposit Facility diturunkan ke level 4,00%, sementara suku bunga Lending Facility disesuaikan menjadi 5,50%. Kebijakan ini merupakan bagian dari kerangka kebijakan moneter BI untuk mengelola likuiditas di pasar uang dan memengaruhi biaya dana bagi perbankan. Bank Jago (ARTO) secara strategis juga terus melakukan diversifikasi penawaran produk. Bank Jago (ARTO) Jajaki Produk Investasi Emas, Bagaimana Bank Digital Lainnya?
Implikasi Penurunan Suku Bunga Acuan dan Prospek Bank Digital
Penurunan BI Rate ini memiliki implikasi luas bagi industri perbankan, termasuk bank digital seperti Bank Jago. Meskipun ada kecenderungan penurunan biaya dana, bank juga perlu menyeimbangkan hal ini dengan menjaga daya tarik produk deposito mereka. Bank Jago terus berinovasi untuk memperkuat ekosistemnya, terutama setelah integrasi dengan GoTo. Dengan penambahan amunisi di investasi emas, prospek saham Bank Jago (ARTO) juga diharapkan dapat ikut mengilap, mencerminkan optimisme pasar terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang bank digital ini. Setelah Ekosistem GOTO Bank Jago (ARTO) Tambah Amunisi di Investasi Emas, Ekspektasi Saham Ikut Mengilap?
HIMBAUAN: Untuk informasi lebih lanjut mengenai strategi perbankan digital, kunjungi bisnis.com.
Tag Headline: Strategi Bank Jago, Penurunan BI Rate, Profitabilitas Bank
Featured: Bank Jago (ARTO) fokus pada profitabilitas di tengah penurunan suku bunga acuan.
{{category}}: Keuangan, Perbankan Digital, Ekonomi
Tag With Comma: Bank Jago, ARTO, BI Rate, suku bunga acuan, NIM, profitabilitas, deposito, bank digital, suku bunga, Bank Indonesia, investasi emas, GOTO


