HIMBAUAN, PRESIDEN Prabowo Subianto melakukan perombakan signifikan di jajaran pejabat eselon I, atau pimpinan tinggi madya, pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pergantian ini resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 147/TPA Tahun 2025 yang disahkan pada tanggal 10 September 2025. Langkah ini menandai era baru kepemimpinan strategis di salah satu kementerian vital negara.
Dalam keputusan tersebut, Prabowo menunjuk Ahmad Erani Yustika sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM. Erani menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Dadan Kusdiana. Selain itu, Presiden juga mencopot Jisman P. Hutajulu dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Ketenagalistrikan. Penunjukan dan pergeseran ini menunjukkan upaya penguatan kapabilitas dan visi strategis di sektor energi Indonesia.
Jisman P. Hutajulu, yang sebelumnya memimpin Ditjen Ketenagalistrikan, kini dialihkan ke posisi baru sebagai Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis. Meskipun demikian, Keppres tersebut belum mencantumkan nama pengganti Jisman di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, menimbulkan spekulasi mengenai sosok yang akan mengisi jabatan penting tersebut ke depan.
Siapakah Pejabat Eselon I yang Baru Dilantik?
Ahmad Erani Yustika, sosok yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, sebelumnya menduduki posisi Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Lahir di Ponorogo pada tahun 1973, perjalanan akademis Erani dimulai dengan menamatkan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada tahun 1996, sebelum mengawali kariernya sebagai dosen di almamaternya sejak tahun 1997. Dedikasinya dalam dunia pendidikan membawanya menjabat Ketua Program Magister Ilmu Ekonomi pada periode 2007–2009 dan Pembantu Dekan I Bidang Akademik pada 2009–2010. Puncaknya, pada tahun 2010, Erani dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Kelembagaan di Universitas Brawijaya.
Di luar kiprah akademis, Ahmad Erani Yustika dikenal luas sebagai seorang ekonom terkemuka. Ia memimpin Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dari tahun 2008 hingga 2015, sekaligus aktif berkontribusi di berbagai organisasi penting, seperti Badan Supervisi Bank Indonesia pada periode 2010–2017 dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Pengalamannya yang luas di sektor ekonomi menjadikannya pilihan strategis untuk posisi Sekjen ESDM.
Rekam jejak Erani di pemerintahan juga tidak kalah mengesankan. Ia pernah mengemban amanah sebagai Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dari tahun 2015 hingga 2017, lalu menjadi Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan pada 2017–2018 di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Kemudian, pada 2018–2019, ia dipercaya sebagai Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang menunjukkan kapasitasnya dalam perumusan kebijakan ekonomi nasional.
Selain itu, kursi Inspektur Jenderal Kementerian ESDM yang sebelumnya kosong setelah pensiunnya Bambang Suswantono, kini diisi oleh Irjen Pol Yudhiawan. Perwira tinggi polisi bintang tiga ini memiliki latar belakang yang kuat di bidang penegakan hukum, termasuk pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Setelah purnatugas dari institusi kepolisian, Irjen Pol Yudhiawan sempat menjabat Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan sejak Maret 2025, sebelum akhirnya ditunjuk untuk posisi penting ini di Kementerian ESDM.
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Baca Juga: APBN Makin Berat, Subsidi Listrik Kian Membengkak


