HIMBAUAN – JAKARTA. PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI), salah satu pemain terkemuka di sektor perhotelan dan properti, secara resmi mengumumkan penerbitan Obligasi Keberlanjutan I Tahun 2025. Langkah strategis ini bertujuan untuk menghimpun dana segar hingga Rp 500 miliar, menegaskan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan yang berkesinambungan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Instrumen pendanaan yang inovatif ini ditawarkan kepada investor dalam dua pilihan tenor yang menarik. Untuk jangka waktu tiga tahun, obligasi ini menawarkan kisaran kupon indikatif antara 5,35% hingga 5,85%. Sementara itu, bagi investor yang mencari investasi jangka lebih panjang, tenor lima tahun tersedia dengan kupon indikatif yang lebih tinggi, berkisar antara 5,75% hingga 6,25%. Pilihan ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas kepada para pemodal sesuai dengan preferensi risiko dan return mereka.
Salah satu fitur paling menonjol dari obligasi yang diterbitkan POLI ini adalah peringkat idAAA yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tertinggi ini merupakan cerminan dari jaminan penuh, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan yang diperoleh dari Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF). CGIF sendiri adalah fasilitas penjaminan kredit multinasional yang beroperasi di bawah naungan Asian Development Bank (ADB), sebuah institusi finansial internasional yang kredibilitasnya tak perlu diragukan.
Jaminan kuat dari CGIF ini memiliki implikasi signifikan, yaitu memastikan seluruh kewajiban pembayaran bunga dan pokok obligasi terlindungi secara menyeluruh hingga jatuh tempo. Kondisi ini secara substansial menekan risiko bagi para investor, menjadikan obligasi ini sebagai pilihan investasi yang relatif aman dan stabil di tengah dinamika pasar. Kepastian pembayaran ini diharapkan dapat menarik minat investor institusi maupun ritel yang mencari instrumen investasi dengan profil risiko rendah namun tetap menawarkan imbal hasil yang kompetitif.
Pollux Hotels (POLI) Lunasi Lebih Awal Kredit Rp 100 Miliar ke BNI
Diana Jo, Director of Social and Environmental Compliance Pollux Hotels Group, menekankan bahwa penerbitan obligasi keberlanjutan ini bukan sekadar upaya penghimpunan dana semata. “Ini adalah tonggak baru yang menandai evolusi perusahaan sekaligus memperkuat dedikasi kami terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan pers yang dirilis pada Rabu, 26 November 2025. Beliau menambahkan, “Ini adalah komitmen nyata terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan, lebih transparan, dan lebih bertanggung jawab, yang sejalan dengan visi kami untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.”
Dana yang berhasil dihimpun dari penerbitan obligasi ini akan dialokasikan secara strategis. Prioritas utama adalah untuk memperkuat dan mengimplementasikan sistem keberlanjutan di seluruh portofolio properti yang dimiliki Pollux Hotels Group. Selain itu, sebagian dana juga akan digunakan untuk melakukan refinancing fasilitas kredit yang sudah ada, sebuah langkah yang diharapkan dapat mengoptimalkan struktur permodalan perusahaan dan meningkatkan efisiensi keuangan.
Founder Pollux Hotels Group, Po Sun Kok, memberikan gambaran lebih rinci mengenai inisiatif keberlanjutan yang akan diterapkan. Menurutnya, perusahaan memprioritaskan pemasangan solar cell (panel surya) dan pengembangan recovered water system (sistem daur ulang air) di properti-propertinya. Kedua inisiatif ini sangat krusial dalam upaya menekan penggunaan listrik dan air bersih, menunjukkan komitmen konkret Pollux Hotels Group dalam mengurangi jejak karbon dan konservasi sumber daya alam.
Provident Investasi (PALM) Rilis Obligasi Senilai Rp 420 Miliar
Saat ini, Pollux Hotels Group memiliki portofolio properti yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Indonesia, termasuk Semarang, Cikarang, Batam, dan Lombok. Dengan estimasi nilai aset yang telah melampaui Rp 10 triliun, perusahaan menunjukkan skala operasional dan potensi pertumbuhan yang signifikan di pasar properti dan perhotelan.
Dengan dukungan penuh dari penjaminan CGIF dan fokus yang kuat pada pengembangan proyek-proyek hijau, penerbitan obligasi keberlanjutan ini diyakini akan semakin memperkuat kepercayaan investor. Terlebih lagi, di tengah meningkatnya minat global terhadap instrumen pendanaan berkelanjutan yang mengedepankan aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), langkah Pollux Hotels Group ini menempatkannya di garis depan inovasi finansial yang bertanggung jawab. Ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.
