Ekonomi
Beranda / Ekonomi / BRMS Siap Panen Emas & Tembaga! Harga Saham Terbang?

BRMS Siap Panen Emas & Tembaga! Harga Saham Terbang?

HIMBAUAN

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kini tengah mengukuhkan posisinya dalam industri pertambangan, memasuki sebuah fase pertumbuhan strategis yang menjanjikan. Prospek cerah ini didorong oleh beberapa faktor fundamental: menguatnya harga emas global, peningkatan kapasitas produksi yang signifikan, serta kemajuan substansial dalam proyek tambang bawah tanah Citra Palu Minerals (CPM) yang menjadi salah satu pilar utama masa depan perseroan.

Riset terbaru dari Mirae Asset Sekuritas, yang dipublikasikan pada 20 November 2025, memberikan gambaran optimis terhadap kinerja BRMS. Hasil kunjungan lapangan tim analis Mirae Asset Sekuritas mengindikasikan bahwa BRMS berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target produksinya. Salah satu capaian penting adalah peningkatan kapasitas pabrik CIL (Carbon-in-Leach) CPM yang terus dioptimalkan, bergerak menuju target 8.500 ton per hari (tpd). Sejalan dengan itu, pengembangan tambang bawah tanah juga berlangsung dengan efisiensi tinggi, mengadopsi metode longhole stoping, sebuah teknik penambangan bawah tanah yang diakui secara global karena efektivitasnya dalam menghasilkan bijih pertama dalam rentang waktu 2 hingga 3 tahun.

Potensi ekonomi dari tambang bawah tanah BRMS sangat menjanjikan. Dengan cadangan emas yang diperkirakan mencapai 18,8 juta ton dan kadar bijih rata-rata 4,9 gram per ton (g/t) pada kedalaman sekitar 300 meter, proyek ini dinilai sangat layak dan ekonomis. Kombinasi antara kualitas kadar bijih yang unggul dan fasilitas pengolahan yang terintegrasi memungkinkan BRMS untuk secara signifikan meningkatkan volume produksinya. Perusahaan diproyeksikan mampu menghasilkan 91.900 ounce emas pada tahun 2026, yang kemudian akan melonjak menjadi 105.700 ounce pada tahun 2027.

Coretax DJP: Serah Terima dari Vendor 15 Desember!

Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS) Kuartal III-2025 Disokong Kenaikan Harga Emas

Muhammad Farras Farhan, seorang analis dari Mirae Asset Sekuritas, turut menggarisbawahi kekuatan prospek jangka panjang BRMS. Menurutnya, rencana pengembangan tambang bawah tanah lebih lanjut dengan cadangan mencapai 19,6 juta ton dan kadar bijih lebih tinggi, yakni 6,0 g/t, serta monetisasi aset Gorontalo Minerals, akan semakin memperkuat fundamental perseroan. “Dengan kualitas bijih yang superior dibandingkan para pesaing, fasilitas pengolahan terpadu yang mencakup CIL dan heap leach, serta diversifikasi ke segmen seng dan timbal, BRMS layak disebut sebagai penambang mid-tier yang memiliki potensi pertumbuhan sangat tinggi dan prospek produksi yang solid,” ungkap Farhan dalam risetnya. Perpaduan keunggulan ini menempatkan BRMS pada posisi strategis di peta industri pertambangan.

Optimisme terhadap prospek laba BRMS juga sangat kuat. Perusahaan diperkirakan akan menyaksikan penguatan laba seiring dengan kenaikan produksi dore dari 78.000 ounce pada tahun 2025 menjadi 105.700 ounce pada tahun 2027. Proyeksi ini ditopang oleh asumsi harga emas global yang stabil, diperkirakan berada di kisaran US$ 3.900 hingga US$ 4.000 per ounce. Analisis sensitivitas yang dilakukan oleh Mirae Asset Sekuritas menunjukkan bahwa volatilitas harga emas memiliki dampak signifikan terhadap laba bersih BRMS; di mana pergerakan harga emas sebesar plus-minus 10% dapat menggeser laba bersih sebesar plus-minus 24% hingga 27%. Hal ini menegaskan pentingnya stabilitas harga komoditas utama bagi kinerja finansial perseroan.

Lebih lanjut, analisis regresi yang mendalam memperkuat keyakinan akan ketahanan harga emas pada tahun 2026. Studi ini menyoroti adanya hubungan terbalik yang kuat antara harga emas dengan indeks dolar Amerika Serikat, yang ditunjukkan oleh nilai beta sebesar –1,13. Dengan proyeksi indeks dolar akan melemah hingga ke level 96, didorong oleh potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dan defisit anggaran AS yang semakin melebar, kondisi ini secara otomatis akan mendukung penguatan harga emas. Tren ini dipercaya akan menjadi katalis positif yang menopang ekspansi pendapatan serta margin keuntungan bagi BRMS.

Berdasarkan seluruh evaluasi ini, analis Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham BRMS dengan peringkat trading buy, disertai target harga yang ambisius di angka Rp 1.100 per saham. Penilaian ini didasarkan pada metode SOTP (Sum-of-the-Parts) dengan proyeksi rasio P/E (Price/Earnings) sebesar 84,8x untuk tahun 2026. “Prospek kenaikan nilai saham didorong oleh proyeksi peningkatan produksi hingga 105.700 ounce pada tahun 2027, seiring dengan optimalisasi kapasitas pabrik 8.500 tpd dan dimulainya operasional tambang bawah tanah dengan kadar bijih tinggi (18,8 juta ton pada 4,9 g/t) pada paruh kedua tahun 2026,” jelas Farhan, memberikan keyakinan atas potensi apresiasi saham BRMS.

Pollux Hotels Terbitkan Obligasi Keberlanjutan Rp500 M

Pada penutupan perdagangan Jumat (21/11), saham BRMS berhasil mencatatkan penguatan sebesar 4,21%, ditutup pada level Rp 990 per saham. Kinerja positif ini merefleksikan optimisme pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan yang telah dipaparkan.

Selain faktor-faktor internal, terdapat pula nilai tambah potensial yang dapat semakin meningkatkan valuasi BRMS di masa mendatang. Hal ini meliputi potensi monetisasi aset Gorontalo Minerals yang dinilai masih undervalued oleh pasar, serta peluang eksplorasi lanjutan di area CPM yang dapat mengungkap cadangan baru. Tak hanya itu, perbaikan tata kelola perusahaan yang semakin membaik dan potensi aksi korporasi strategis seperti merger dan akuisisi (M&A) turut memperkuat prospek jangka panjang perseroan, memberikan lapisan keamanan dan potensi pertumbuhan tambahan bagi investor.

Meskipun prospeknya cerah, investor tetap disarankan untuk mewaspadai sejumlah risiko yang mungkin dihadapi. Potensi keterlambatan proyek, pembengkakan biaya operasional, volatilitas harga komoditas yang bersifat siklikal, serta perubahan regulasi pemerintah merupakan beberapa faktor eksternal dan internal yang perlu dicermati agar keputusan investasi tetap rasional dan terukur.

Sebagai penutup, proyeksi finansial BRMS menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Pendapatan perusahaan diperkirakan akan mencapai US$ 267 juta pada akhir tahun ini, meningkat signifikan dari US$ 162 juta pada tahun sebelumnya. Laba bersih BRMS juga diproyeksikan melonjak menjadi US$ 60 juta dari US$ 26 juta di tahun 2024. Melanjutkan momentum positif ini, pada tahun depan, pendapatan dan laba bersih BRMS masing-masing diperkirakan akan mencapai US$ 380 juta dan US$ 108 juta, menggambarkan ekspansi bisnis yang berkelanjutan dan sehat.

Sumber: Mirae Asset Sekuritas

Wall Street Reli: Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga?

Facebook Comments Box

POPULER





November 2025
SSRKJSM
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
×
×