HIMBAUAN – Polemik dugaan keterlibatan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam kasus pengadaan Google Cloud di kementeriannya semakin memanas. Dodi S. Abdulkadir, kuasa hukum Nadiem Makarim, secara tegas membantah kliennya terlibat dalam proyek yang kini tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.
Menurut Dodi, Nadiem Makarim telah memberikan keterangan lengkap kepada penyidik KPK, menjelaskan bahwa keputusan terkait penggunaan Google Cloud sepenuhnya berada di ranah pelaksana operasional. “Dalam hal ini adalah Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), sehingga tidak ada keterlibatan Pak Nadiem sebagai Mendikbudristek saat itu,” ujar Dodi di Jakarta pada Sabtu (22/11/2025). Hingga saat ini, Dodi menambahkan, Nadiem belum menerima kabar lebih lanjut mengenai tindak lanjut penyidikan kasus Google Cloud yang ditangani oleh KPK.
KPK Ungkap Calon Tersangka Kasus Korupsi Google Cloud, Ada Nadiem Makarim
Dodi menekankan keyakinan Nadiem bahwa KPK pada akhirnya akan memahami bahwa tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan olehnya. “Tentunya beliau dapat memahami jika KPK tidak melanjutkan perihal Google Cloud ini karena memang tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh beliau. Karena keputusan penggunaan Google Cloud tersebut dilakukan di tingkat operasional, bukan di tingkat menteri,” jelas Dodi, menegaskan posisi Nadiem. Ia juga menuturkan harapan kliennya agar mendapatkan perlakuan hukum yang adil dari pihak KPK. “Pak Nadiem berharap diberlakukannya kesetaraan dan objektivitas oleh pihak KPK dalam hal ini untuk memastikan keadilan ditegakkan secara lurus,” tegasnya.
Namun, pernyataan dari pihak KPK memberikan gambaran yang berbeda. Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa Nadiem Makarim sempat menjadi salah satu calon tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek. Informasi ini disampaikan Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Kamis (20/11/2025), mengonfirmasi “NM” sebagai inisial calon tersangka yang dimaksud. “Ya, yang sama itu NM,” ujar Asep, merujuk pada inisial Nadiem Makarim.
Asep menjelaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan klarifikasi lanjutan atas pernyataan Ketua KPK Setyo Budiyanto pada 18 November 2025. Pernyataan Setyo sebelumnya mengindikasikan adanya kesamaan calon tersangka antara kasus Google Cloud yang ditangani KPK dengan kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek tahun 2019-2022, khususnya terkait pengadaan Chromebook, yang penanganannya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
Kata Nadiem usai Berkas Perkara Dilimpahkan ke Kejari Jakpus: Ini Masa Sulit Buat Saya
Dalam konteks penyidikan kasus Google Cloud oleh KPK, Asep juga membeberkan nama lain yang turut menjadi calon tersangka, yaitu mantan Staf Khusus Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT). Kendati demikian, Asep menambahkan bahwa terdapat calon tersangka lain yang berbeda dengan perkara yang telah ditangani oleh Kejaksaan Agung. “Jadi, ada yang beda, tetapi secara keseluruhannya ya sama,” pungkas Asep, menggarisbawahi kompleksitas penanganan kasus korupsi di lingkungan Kemendikbudristek yang melibatkan beberapa pihak dan instansi penegak hukum.
