HIMBAUAN – Selangor FC kini tengah menghadapi ancaman hukuman berat menyusul insiden kericuhan yang melibatkan suporter mereka setelah pertandingan melawan Persib Bandung di ajang Liga Champions Asia 2. Peristiwa ini menambah daftar panjang masalah yang menyelimuti persepakbolaan Malaysia, khususnya bagi klub berjuluk Gergasi Merah tersebut.
Klub yang pernah menjadi rumah bagi legenda sepak bola Indonesia, Elie Aiboy dan Bambang Pamungkas, ini merupakan wakil Liga Malaysia di kompetisi antarklub kasta kedua Asia musim ini. Setelah finis sebagai runner-up Liga Malaysia musim lalu di bawah dominasi Johor Darul Ta’zim, ekspektasi terhadap Selangor FC di kancah Asia cukup tinggi. Namun, perjalanan mereka di AFC Champions League Two 2025/26 justru berakhir tragis, membawa petaka yang berujung pada potensi sanksi disipliner.
Penampilan Selangor FC di fase grup Liga Champions Asia 2 musim ini jauh dari kata memuaskan. Tim asuhan Christophe Gamel ini terdampar di dasar klasemen Grup G, tanpa meraih satu pun kemenangan dari empat pertandingan yang telah dilakoni. Mereka harus mengakui keunggulan lawan-lawan tangguh seperti Bangkok United, Lion City Sailors, dan Persib Bandung.
Titik nadir performa mereka terjadi pada laga terakhir di kandang sendiri, Stadion MBPJ, Kamis (6/11/2025), saat menjamu Persib Bandung. Pertandingan tersebut menjadi saksi bisu runtuhnya keunggulan yang telah dibangun dengan susah payah. Skuad yang diperkuat Noa Lang dan kolega sempat unggul 2-0 di babak pertama, memberikan secercah harapan bagi para pendukungnya. Namun, semua berubah drastis di babak kedua. Pertahanan mereka kolaps, memungkinkan Persib Bandung mencetak tiga gol balasan, membalikkan keadaan menjadi 2-3.
Gol penentu kemenangan Persib Bandung, yang disebut-sebut sebagai ‘hadiah’ dari blunder fatal kiper Selangor yang gagal mengantisipasi bola, dimanfaatkan dengan sempurna oleh Adam Alis ke gawang kosong. Momen inilah yang secara langsung memicu gelombang amarah tak terkendali dari sebagian besar suporter Gergasi Merah.
Sesaat setelah peluit panjang dibunyikan, kericuhan tak terhindarkan. Sejumlah besar suporter Selangor FC merangsek masuk ke lapangan pertandingan, menciptakan situasi chaotic yang tidak hanya mengancam keamanan pemain, tetapi juga keselamatan suporter Persib Bandung yang hadir sebagai tim tamu. Insiden ini, yang terjadi di level kompetisi Asia, secara otomatis berada di bawah yurisdiksi AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), yang berwenang untuk menjatuhkan hukuman.
Jurnalis sepak bola kenamaan Malaysia, Zulhelmi Zainal Azam, melalui akun X-nya, menguak potensi sanksi berat yang menanti klub raksasa tersebut. “Susulan kekacauan karena insiden gaduh dan keganasan pendukung Selangor FC berulang kali di Stadion MBPJ,” tulis Zainal Azam, mengindikasikan bahwa perilaku suporter ini bukan kali pertama terjadi. Ia melanjutkan, “Selangor FC mungkin menghadapi hukuman atau denda berat.”
Sanksi yang dimaksud dapat bervariasi, mulai dari larangan bermain tanpa penonton di beberapa pertandingan kandang, hingga denda finansial dalam jumlah besar yang harus dibayarkan kepada AFC. Mengutip Makanbola.com, sebuah media olahraga terkemuka, terungkap pula bahwa, “Beberapa insiden kekacauan telah terjadi sebelum ini di Stadion MBPJ melibatkan pertandingan Selangor.”
Pernyataan ini menguatkan dugaan bahwa kericuhan di markas Selangor FC memang telah berulang kali terjadi, yang berpotensi memperberat hukuman yang akan dijatuhkan. Media tersebut juga menyoroti insiden serupa yang terjadi pada laga Piala FA Malaysia sebelumnya, ketika Selangor menjamu Negeri Sembilan. Jika pola kericuhan suporter terus berulang, tidak menutup kemungkinan Selangor FC akan menerima hukuman dobel, baik dari FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) maupun AFC, sebagai konsekuensi atas pelanggaran disipliner yang terus-menerus terjadi.
