Ekonomi
Beranda / Ekonomi / Satgas Saham Gorengan Terbentuk: OJK, SRO, Kemenkeu Bertindak!

Satgas Saham Gorengan Terbentuk: OJK, SRO, Kemenkeu Bertindak!

HIMBAUANDENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan komitmen tak tergoyahkan dalam memberantas praktik “saham gorengan” dari pasar modal Indonesia. Upaya ini difokuskan untuk menertibkan praktik-praktik perdagangan efek yang berpotensi menimbulkan distorsi harga dan manipulasi pasar, demi terciptanya ekosistem investasi yang lebih sehat dan berintegritas.

Dalam mewujudkan visi tersebut, OJK tidak bekerja sendirian. Regulator bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO) dan Kementerian Keuangan telah membentuk sebuah satuan tugas (satgas) khusus. Pembentukan satgas ini menjadi langkah konkret untuk menertibkan praktik-praktik manipulatif di pasar modal yang dapat merugikan investor dan menurunkan kepercayaan publik.

Inisiatif ini sejalan dengan pandangan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya menggarisbawahi bahwa pasar modal belum dapat menerima insentif penuh dari pemerintah sebelum persoalan saham gorengan tuntas dibereskan. Pernyataan tersebut menegaskan urgensi penanganan masalah ini sebagai prasyarat utama untuk kemajuan dan stabilitas pasar modal nasional.

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, menjelaskan secara rinci tentang struktur dan tujuan satgas ini. “OJK tentunya bersama dengan Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah membentuk suatu task force lintas lembaga yang utamanya adalah untuk pendalaman pasar, yang salah satunya itu juga penegakan hukum,” ujar Inarno dalam forum Workshop Capital Market BEI di Bali, Sabtu (15/11/2025). Fokus satgas ini tidak hanya pada penindakan, tetapi juga pada penguatan fondasi pasar secara menyeluruh.

Lebih jauh, komitmen OJK terhadap pasar modal yang lebih baik juga termanifestasi dalam tiga prioritas strategisnya untuk tahun 2026. Tiga program prioritas ini dirancang untuk memperkuat pasar dari berbagai sisi, meliputi sisi penawaran, sisi permintaan, dan infrastruktur. Setiap pilar memiliki serangkaian inisiatif yang terukur untuk mencapai tujuan pasar modal yang lebih efisien dan kompetitif.

Coretax DJP: Serah Terima dari Vendor 15 Desember!

Pada sisi penawaran, OJK menargetkan peningkatan aktivitas penawaran umum perdana saham (IPO) dari emiten-emiten berkapitalisasi besar. Selain itu, upaya juga akan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi proses penawaran umum, serta mendorong penerbitan obligasi dan sukuk daerah. Langkah ini diharapkan dapat memperkaya pilihan investasi dan mendukung pembangunan ekonomi lokal.

Untuk menggenjot sisi permintaan, OJK berencana untuk memperluas basis investor, sehingga partisipasi publik di pasar modal semakin merata. Peningkatan likuiditas pasar sekunder juga menjadi agenda krusial untuk memastikan pergerakan harga yang sehat dan efisien. Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah peningkatan persentase free float saham, dari yang saat ini berlaku 7,5%.

Terkait target free float, Inarno Djajadi menjelaskan bahwa OJK memiliki target ambisius hingga 25%. Namun, ia mengakui bahwa pencapaian target tersebut akan dilakukan secara bertahap mengingat konsekuensi yang cukup banyak. “Jadi kami secara bertahap mungkin dalam waktu dekat naik ke 10%, dan paling tidak kami upayakan IPO yang ke depan harus minimal 10%, berikutnya 15%, berikutnya mengarah ke 25%,” ungkapnya. Pendekatan bertahap ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasar sekaligus mencapai tujuan jangka panjang.

Adapun, program prioritas ketiga OJK difokuskan pada penguatan infrastruktur pasar. Ini meliputi mempercepat perizinan dan transformasi proses penawaran umum, penguatan kapasitas para pelaku pasar, perluasan akses informasi dan layanan, serta peningkatan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Dengan fondasi infrastruktur yang kokoh, pasar modal diharapkan dapat beroperasi lebih efisien, aman, dan dapat diandalkan.

Semua inisiatif ini, mulai dari pembentukan satgas hingga prioritas strategis 2026, mencerminkan visi OJK untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang tidak hanya tumbuh secara kuantitas, tetapi juga berkualitas, adil, dan berdaya saing global.
Artikel ini disadur dari Bisnis.com.

Pollux Hotels Terbitkan Obligasi Keberlanjutan Rp500 M

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Facebook Comments Box

POPULER





Desember 2025
SSRKJSM
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031 
×
×