HIMBAUAN – Pelatih kepala tim nasional Brasil, Carlo Ancelotti, baru-baru ini memberikan pandangan tajamnya mengenai peta persaingan menuju gelaran akbar Piala Dunia 2026. Dalam kesempatan tersebut, Ancelotti juga secara tegas menyatakan keyakinannya teguh bahwa Timnas Italia, meskipun harus menempuh jalur kualifikasi yang berliku, masih memegang kans besar untuk melaju ke turnamen empat tahunan tersebut.
Dalam sebuah wawancara terbarunya, arsitek asal Italia ini turut menyoroti enam tim raksasa yang secara konsisten menempati daftar kandidat juara utama Piala Dunia 2026. Deretan negara yang disebutkannya meliputi Argentina, Perancis, Spanyol, Inggris, Jerman, dan Portugal, yang menurutnya adalah langganan favorit yang tak perlu diragukan lagi.
Ancelotti menyadari bahwa perjalanan Gli Azzurri, julukan Timnas Italia, mungkin tidak akan berjalan mulus, mengingat mereka harus kembali berjibaku di babak playoff yang acapkali penuh dengan intrik dan tekanan. Namun, keyakinan sang pelatih tetap membara. Ia optimistis bahwa skuad di bawah arahan Gennaro Gattuso memiliki modal yang cukup mumpuni untuk memastikan langkah mereka menuju putaran final Piala Dunia 2026.
“Mereka harus berjuang lagi di babak playoff, yang selalu rumit. Saya harap mereka lolos; mereka harus lolos. Sejujurnya, saya yakin mereka akan lolos,” tegas Ancelotti, seperti dikutip dari Football Italia.
Lebih jauh lagi, pelatih kawakan ini bahkan memimpikan sebuah skenario ideal di mana Brasil dan Italia akan saling berhadapan di laga puncak Piala Dunia 2026. Sebuah final impian yang akan menghadirkan kebahagiaan personal baginya.
“Lalu, kita akan bertemu di final, dan semua orang akan senang. Orang Italia, Brasil, dan terutama saya. Secara emosional, itu akan luar biasa,” lanjutnya, menggambarkan betapa emosionalnya momen tersebut baginya yang merupakan pelatih Brasil sekaligus warga negara Italia.
Deretan Favorit Juara Piala Dunia 2026
Ketika dimintai pendapat mengenai kekuatan tim-tim yang akan berlaga, Carlo Ancelotti tanpa ragu menyebut beberapa negara kuat yang menurutnya masih akan menjadi unggulan utama di Piala Dunia 2026.
“Perancis, Spanyol, Inggris, Jerman, Argentina, Portugal. Yang biasa saja,” jawab Ancelotti, merujuk pada dominasi historis dan kualitas skuad yang dimiliki oleh negara-negara tersebut.
Kendati demikian, Ancelotti juga mengingatkan bahwa format baru Piala Dunia dengan 48 peserta akan membuka gerbang lebar bagi potensi kejutan tak terduga. Ia secara spesifik mencontohkan Senegal dan Maroko sebagai dua tim yang, dengan performa gemilang di edisi sebelumnya, berpotensi besar menjadi kuda hitam yang mencuri perhatian publik global di turnamen mendatang.
Antusiasme Ancelotti Bersama Timnas Brasil
Dalam wawancaranya, Carlo Ancelotti turut mengulas pengalamannya menangani tim nasional Brasil, sebuah negara yang identitasnya begitu lekat dengan sepak bola. Ancelotti menegaskan bahwa atmosfer di Negeri Samba lebih menonjolkan gelora semangat ketimbang beban tekanan, sebuah pengalaman yang ia nikmati sepenuhnya.
“Lebih banyak gairah daripada tekanan. Betapa mendalamnya kecintaan masyarakat Brasil terhadap sepak bola adalah sesuatu yang luar biasa,” tegas Carlo Ancelotti.
“Untuk saat ini, kami bermain persahabatan, orang-orang merasa tim ini semakin berkembang, dan begitulah jadinya sampai Piala Dunia.”
Ancelotti menambahkan bahwa ekspektasi publik Brasil terhadap tim nasional tetap tak bergeming: mereka mendambakan tim nasional meraih gelar juara dunia. Ia pun menyoroti pentingnya keseimbangan dalam skuad.
“Tentu saja, jika bermain bagus, peluang untuk melaju lebih jauh lebih besar, tetapi pada tahun 1994 dan 2002,” Ancelotti membandingkan dengan edisi Piala Dunia sebelumnya.
“Mereka memiliki penyerang hebat namun menang berkat pertahanan yang sangat solid. Saya pikir hal yang sama akan terjadi di Piala Dunia berikutnya,” pungkas Ancelotti, menggarisbawahi filosofinya bahwa pertahanan solid adalah kunci sukses.
Menurut Ancelotti, perpaduan harmonis antara talenta muda menjanjikan dan pemain senior berpengalaman menjadikan Brasil memiliki modal berharga untuk memburu trofi keenam mereka di ajang terbesar sepak bola dunia tersebut.
