Urban Infrastructure
Beranda / Urban Infrastructure / KPK Bongkar Mafia Tanah di Proyek Kereta Cepat Whoosh!

KPK Bongkar Mafia Tanah di Proyek Kereta Cepat Whoosh!

HIMBAUANKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara intensif menguak tabir dugaan praktik korupsi dalam proyek strategis nasional, Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau yang kini dikenal dengan nama Whoosh. Penyelidikan terkini menemukan sebuah modus operandi baru yang melibatkan penjualan kembali lahan milik negara kepada pemerintah untuk kebutuhan proyek infrastruktur megah ini. Praktik ini ditengarai menyebabkan kerugian besar bagi keuangan negara.

“Ada oknum-oknum di mana yang seharusnya ini milik negara, tetapi dijual lagi ke negara,” demikian tegas Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, saat memberikan keterangan pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Senin, 10 November 2025. Pernyataan ini sontak memicu perhatian publik terhadap celah korupsi yang semakin canggih.

Asep menguraikan bahwa temuan mengejutkan ini merupakan bagian integral dari penyelidikan mendalam KPK terkait dugaan penggelembungan anggaran atau mark up fantastis dalam proyek kereta cepat yang merupakan hasil kolaborasi konsorsium Indonesia dan Tiongkok tersebut. Modus yang teridentifikasi, menurut Asep, adalah manipulasi status kepemilikan lahan-lahan yang sejatinya merupakan aset negara. Lahan-lahan tersebut secara licik diubah statusnya seolah-olah dimiliki oleh pihak-pihak tertentu, kemudian dijual kembali kepada pemerintah dengan harga yang melambung jauh di atas nilai wajar.

Menurut penjelasan Asep, prinsip dasar dalam pembebasan lahan untuk proyek pemerintah adalah bahwa tanah milik negara seharusnya tidak memerlukan pembayaran. Apabila lokasi tersebut termasuk dalam kawasan hutan, mekanisme yang seharusnya diterapkan adalah konversi lahan dengan area lain, bukan transaksi jual beli. Namun, realitas di lapangan justru menunjukkan praktik sebaliknya. Sebagian lahan, alih-alih melalui proses yang benar, malah dijual dengan harga yang tidak hanya tidak wajar, tetapi juga mengalami mark up besar-besaran. Tindakan ini disinyalir sengaja diatur sedemikian rupa untuk meraup keuntungan pribadi yang sangat besar.

KPK saat ini sedang gencar mendalami berbagai aliran dana serta mengidentifikasi pihak-pihak yang diduga kuat terlibat dalam praktik culas ini. Asep mengungkapkan bahwa nilai uang yang mengalir dari modus jual beli fiktif tanah negara tersebut mencapai jumlah yang sangat besar, mengindikasikan potensi kerugian keuangan negara yang tidak main-main.

1.000 Desa Nelayan: Cara Ampuh Tingkatkan Kesejahteraan Pesisir

Penyelidikan intensif ini merupakan kelanjutan dari penelusuran KPK atas dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Whoosh, yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2018. Lembaga antirasuah itu menduga, selain permainan harga lahan, terdapat pula celah-celah penyimpangan serius dalam proses pengadaan lahan di beberapa titik vital jalur proyek.

Meski demikian, Asep memberikan jaminan bahwa pengusutan kasus ini tidak akan mengganggu operasional kereta cepat yang telah beroperasi secara penuh sejak tahun 2023 itu. Ia menegaskan bahwa fokus utama KPK bukanlah pada keberlangsungan proyek Kereta Cepat Whoosh itu sendiri, melainkan pada penindakan tegas terhadap individu atau kelompok yang secara sengaja memanfaatkan proyek strategis ini untuk memperkaya diri sendiri dengan cara-cara melawan hukum.

Pilihan Editor: Apa Saja Kejanggalan Proyek Kereta Cepat yang Diselidiki KPK

Sumber: https://i0.wp.com/img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1P9e8S.jpg

Facebook Comments Box
Kualanamu: Penumpang Internasional Melonjak! Target 2,4 Juta

POPULER





November 2025
SSRKJSM
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
×
×