HIMBAUAN – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Metro Jakarta Barat kembali menjadi sorotan publik menyusul perkembangan terbaru kasus penyalahgunaan narkoba yang menyeret nama figur publik, Onadio Leonardo. Pada Minggu (2/11), Onadio menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh guna memastikan kondisi fisiknya setelah sebelumnya diamankan dalam rangkaian penyidikan kasus tersebut. Langkah ini merupakan bagian krusial dalam proses hukum yang tengah bergulir, mencerminkan komitmen aparat dalam menegakkan hukum sekaligus memperhatikan hak-hak tersangka.
Onadio Leonardo, yang dikenal luas sebagai aktor dan musisi, terlihat mengenakan kemeja berwarna biru dongker saat digiring petugas menuju ruang pemeriksaan kesehatan. Dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian, ia memasuki Seksi Dokkes Polres Metro Jakarta Barat untuk menjalani serangkaian tes. Penampilannya yang tenang namun serius menjadi pusat perhatian, menandai babak baru dalam perjalanan kasus yang melibatkan dirinya. Proses pemeriksaan ini menjadi momen penting untuk mengonfirmasi keadaan fisik Onadio di tengah sorotan publik dan tekanan hukum yang dihadapinya.
AKP Hamdan Agus, selaku Kanit 3 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, memberikan konfirmasi mengenai hasil pemeriksaan kesehatan Onadio. “Alhamdulillah, hasilnya (Onadio Leonardo) dalam keadaan sehat,” ujarnya. Pernyataan ini sedikit melegakan di tengah situasi hukum yang kompleks, memastikan bahwa secara fisik Onadio berada dalam kondisi prima untuk menghadapi proses selanjutnya. Kesehatan tersangka merupakan aspek yang selalu menjadi perhatian aparat penegak hukum, memastikan semua prosedur dijalankan sesuai standar.
Sebelum pemeriksaan kesehatan tersebut, Onadio Leonardo telah menjalani tes urine pada tanggal 30 Oktober lalu. Hasil tes tersebut mengejutkan publik, sebab pria berusia 35 tahun itu dinyatakan positif mengonsumsi tiga jenis narkotika sekaligus: amphetamine, methamphetamine, dan THC. Temuan ini menjadi dasar kuat bagi pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukum, mengingat ketiga zat tersebut tergolong dalam daftar narkotika berbahaya yang dilarang undang-undang. Deteksi dini melalui tes urine merupakan langkah fundamental dalam mengungkap penyalahgunaan narkoba dan menjadi bukti awal yang tak terbantahkan.
Tak hanya Onadio, sang istri, Beby Prisillia, juga turut menjalani pemeriksaan serupa guna memastikan keterlibatannya. Namun, hasil tes menunjukkan kabar yang berbeda. Beby Prisillia dinyatakan negatif dari penggunaan narkoba. Dengan hasil yang membuktikan ia tidak terlibat dalam penyalahgunaan zat terlarang, pihak kepolisian pun mengizinkan Beby untuk kembali ke rumahnya. Ini menunjukkan bahwa aparat bekerja secara profesional dan obyektif, membedakan antara individu yang terlibat langsung dan yang tidak.
Meskipun Beby Prisillia telah diizinkan pulang, proses hukum terhadap Onadio Leonardo tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku. Statusnya sebagai tersangka atas penyalahgunaan narkoba jenis amphetamine, methamphetamine, dan THC menjadi fokus utama penyidikan. Kasus ini menjadi pengingat serius bagi siapa pun, termasuk figur publik, mengenai konsekuensi hukum yang berat dari penyalahgunaan narkotika. Pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini secara transparan dan adil, demi terciptanya masyarakat yang bebas dari ancaman narkoba.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kasus-kasus kriminal dan perkembangan berita terkini, Anda dapat mengunjungi Detik.com.
